Perkembangan emosi si kecil berhubungan dengan kemampuannya dalam mengenali, memahami serta mengendalikan emosi yang dirasakan oleh anak tersebut.pada setiap anak tidak semua memiliki aspek yang sama,misalnya ada anak yang sangat kesal ia akan melempar barang atau bahkan memukul.nah sedangkan anak yang lain hanya menangis atau hanya diam saja. Anak-anak juga akan berkembang dan mengalami perubahan secara kosntan selama tahun-tahun pertumbuhannya. Para orang tua yang menghadapi anak yang bermasalah dengan sosial emosional biasanya mengalami dilema.
Gangguan dalam perkembangan sosial emosional anak sekolah dasar adalah masalah yang dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya, memahami dan mengelola emosi, serta beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan rumah. Perkembangan sosial emosional yang sehat sangat penting untuk kesejahteraan anak, karena hal ini berkaitan langsung dengan kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang positif, memecahkan masalah, dan menghadapi tantangan dalam hidup. Beberapa gangguan sosial emosional dapat menghambat perkembangan ini, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Oleh karena itu, penting bagi orang dewasa, seperti orang tua dan pendidik, untuk mengidentifikasi dan menangani gangguan-gangguan ini dengan cara yang tepat.
A. Jenis Gangguan dalam Perkembangan Sosial Emosional Anak
1. Gangguan Kecemasan
Anak-anak dengan gangguan kecemasan seringkali merasa cemas atau takut dalam situasi sosial tertentu, seperti berbicara di depan kelas, berinteraksi dengan teman sebaya, atau menghadapi tugas baru. Mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda fisik seperti mual atau sakit perut saat berada di lingkungan yang mereka anggap menakutkan. Dalam beberapa kasus, anak-anak ini bisa mengalami gangguan kecemasan sosial yang parah, yang membuat mereka enggan atau bahkan tidak mampu untuk berinteraksi dengan orang lain.
2. Gangguan Depresi
Depresi pada anak-anak bisa muncul dengan gejala-gejala seperti perasaan sedih, kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya mereka nikmati, kelelahan, atau gangguan tidur. Depresi dapat menghambat kemampuan anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan berprestasi di sekolah. Pada anak-anak, gangguan ini sering kali terlihat dalam bentuk penurunan semangat dan keengganan untuk terlibat dalam aktivitas sosial.
3. Gangguan Perilaku
Gangguan perilaku seperti gangguan oposisi defian (ODD) atau gangguan perilaku antisosial (CD) dapat menyebabkan anak menunjukkan perilaku yang menentang otoritas, agresi terhadap teman-teman atau orang dewasa, atau kesulitan mengikuti aturan dan norma sosial. Anak dengan gangguan perilaku ini seringkali kesulitan mengelola emosinya, dan interaksi sosial mereka cenderung berisiko konflik atau bahkan kekerasan.
4. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD)
Anak-anak dengan ADHD sering kali mengalami kesulitan dalam mengatur perhatian, kontrol impuls, dan mengelola emosi mereka. Mereka cenderung bertindak impulsif, tidak sabar, dan mudah terganggu, yang bisa mempengaruhi hubungan sosial mereka dengan teman sebaya dan guru. Terkadang, anak dengan ADHD juga bisa mengalami frustrasi karena kesulitan mereka dalam mengikuti aturan sosial yang ada.