Mohon tunggu...
Nurwahidah
Nurwahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

perkenalkan nama saya NURWAHIDAH dengan NIM (20240110810174) saya adalah mahasiswa universitas Muhammadiyah Mataram, jurusan pendidikan guru sekolah dasar fakultas keguruan dan ilmu pendidikan,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Lebih Dekat dengan Teori Belajar Sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura

19 Januari 2025   11:58 Diperbarui: 19 Januari 2025   11:58 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Belajar Sosial menurut Albert Bandura adalah salah satu teori penting dalam psikologi pendidikan yang menjelaskan bagaimana individu belajar melalui pengamatan dan interaksi sosial dengan orang lain. Teori ini juga dikenal dengan nama teori pembelajaran observasional, dan memiliki implikasi yang luas dalam dunia pendidikan, khususnya untuk anak-anak sekolah dasar (SD).

1) Pengertian Teori Belajar Sosial (Menurut Albert Bandura)

Teori Belajar Sosial menurut Albert Bandura menekankan bahwa individu dapat belajar bukan hanya melalui pengalaman langsung, tetapi juga dengan mengamati tindakan orang lain dan konsekuensinya. 

Bandura mengemukakan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui empat proses utama, yaitu:

1. Perhatian (Attention): Individu harus memperhatikan model yang mereka amati untuk dapat belajar dari perilakunya.

2. Retensi (Retention): Informasi yang diperoleh harus dapat diingat atau disimpan dalam memori untuk bisa digunakan di masa depan.

3. Reproduksi (Reproduction): Individu perlu memiliki kemampuan fisik dan kognitif untuk meniru atau mengulang perilaku yang diamati.

4. Motivasi (Motivation): Individu harus merasa terdorong untuk meniru perilaku tersebut, yang sering kali dipengaruhi oleh imbalan atau hukuman yang mungkin terjadi.

 

2) Karakteristik Teori Belajar Sosial

Beberapa karakteristik utama dari teori belajar sosial Bandura adalah:

1. Observasi dan Peniruan: Pembelajaran terjadi melalui pengamatan terhadap orang lain (model), dan kemudian perilaku itu bisa ditiru atau diadaptasi.

2. Modeling: Individu yang menjadi model atau contoh bagi orang lain sangat mempengaruhi apakah perilaku tersebut akan ditiru atau tidak.

3.Pembelajaran tanpa penguatan langsung: Bandura menekankan bahwa seseorang bisa belajar meskipun tidak ada penguatan langsung. Misalnya, seorang anak dapat belajar perilaku baik atau buruk dari orang di sekitarnya meski mereka tidak menerima hadiah atau hukuman langsung.

4. Peran Lingkungan Sosial: Lingkungan sosial, termasuk interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa, memegang peranan penting dalam pembelajaran sosial.

3) Implementasi pada Anak SD

Pada anak-anak SD, teori belajar sosial Bandura dapat diterapkan dalam berbagai kegiatan sehari-hari di sekolah. Berikut adalah beberapa cara implementasinya:

1. Penerapan Pembelajaran Berbasis Model: Guru atau orang dewasa bisa menjadi model dalam menunjukkan perilaku yang baik, seperti cara berinteraksi dengan teman, menyelesaikan tugas, atau berbicara dengan sopan. Anak-anak yang mengamati perilaku tersebut akan lebih cenderung meniru.

2. Pembelajaran Melalui Teman Sebaya: Anak-anak belajar banyak dari teman sebayanya. Dalam kelompok belajar atau diskusi, anak-anak dapat saling mengamati cara teman mereka menyelesaikan masalah atau berperilaku, dan kemudian meniru perilaku tersebut.

3. Penguatan Sosial: Dalam konteks kelas, penguatan tidak hanya datang dalam bentuk hadiah fisik, tetapi juga dalam bentuk pengakuan sosial seperti pujian atau perhatian dari guru, yang dapat memotivasi anak-anak untuk mengulangi perilaku yang baik.

4.Simulasi dan Role-Playing: Melalui kegiatan bermain peran atau role-playing, anak-anak dapat mengamati dan meniru perilaku dalam situasi sosial tertentu, seperti bagaimana menyelesaikan konflik atau bekerja dalam kelompok.

4)  Contoh Implementasi pada Anak SD

1. Pengamatan dan Peniruan dalam Berperilaku Baik: Jika seorang guru menunjukkan cara menyapa dengan sopan kepada teman atau guru lain, anak-anak yang mengamati ini akan lebih cenderung untuk meniru cara menyapa tersebut.

2. Belajar Disiplin Melalui Model: Seorang siswa yang melihat temannya disiplin dalam mengerjakan tugas dan mendapat pujian dari guru, mungkin akan termotivasi untuk meniru perilaku disiplin tersebut.

3. Menghindari Perilaku Buruk :Dalam suatu situasi, jika anak melihat seorang teman mendapat hukuman atau disanksi karena berperilaku tidak baik, mereka mungkin akan menghindari melakukan hal yang sama.

5) Konsep Dasar Teori Belajar Sosial Bandura

1. Observasi (Pengamatan): Proses belajar yang terjadi ketika individu mengamati perilaku orang lain dan hasil dari perilaku tersebut.

2.Modeling: Peran model (individu yang menunjukkan perilaku) sangat penting dalam memfasilitasi proses belajar anak.

3. Penguatan dan Hukuman: Penguatan positif (misalnya pujian) dapat meningkatkan kemungkinan perilaku tertentu ditiru, sementara hukuman dapat mengurangi kemungkinan perilaku tersebut terulang.

4.Pembelajaran Kognitif: Bandura juga menekankan pentingnya proses kognitif dalam belajar, yang melibatkan pemahaman, ingatan, dan pemrosesan informasi.

6) Dampak Positif dan Negatif bagi Anak SD

Dampak Positif:

1. Peningkatan Kemampuan Sosial: Anak-anak yang belajar dari model yang positif dapat mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik, seperti cara berkomunikasi yang sopan, menghargai teman, dan bekerja sama.

2. Pembentukan Karakter yang Baik: Melalui pengamatan terhadap perilaku yang baik, anak-anak dapat meniru dan mengembangkan nilai-nilai moral yang positif.

3.Pengembangan Keterampilan Kognitif: Anak-anak dapat mengembangkan kemampuan kognitif dengan mengamati bagaimana orang lain memecahkan masalah atau berinteraksi dengan lingkungan mereka.

4.Motivasi untuk Belajar: Ketika anak-anak melihat teman mereka mendapatkan penghargaan atau pengakuan atas usaha belajar mereka, ini dapat memotivasi mereka untuk belajar dengan lebih giat.

Dampak Negatif:

1. Peniruan Perilaku Buruk: Jika anak-anak mengamati perilaku negatif atau tidak sehat dari model atau teman sebayanya, mereka dapat meniru perilaku tersebut. Misalnya, jika seorang anak melihat temannya berkelahi dan tidak dihukum, dia mungkin menganggap perilaku tersebut bisa diterima.

2.Penciptaan Stereotip Sosial: Anak-anak dapat mengembangkan stereotip atau prasangka berdasarkan pengamatan terhadap kelompok tertentu, jika mereka hanya melihat perilaku negatif dari kelompok tersebut.

3. Ketergantungan pada Penguatan Eksternal: Jika anak-anak terlalu fokus pada penghargaan atau hukuman dari luar (seperti pujian atau hadiah), mereka mungkin kurang mengembangkan motivasi intrinsik untuk belajar atau berperilaku baik.

Kesimpulan

Teori Belajar Sosial Albert Bandura menawarkan perspektif penting mengenai bagaimana anak-anak belajar dari lingkungan sosial mereka melalui pengamatan dan peniruan. Implementasi teori ini di sekolah dasar dapat membantu dalam membentuk karakter anak dan memperkuat keterampilan sosial mereka. Meskipun demikian, penting untuk memastikan bahwa model yang ditiru adalah perilaku yang positif agar pembelajaran sosial ini dapat memberikan dampak yang bermanfaat dan menghindari dampak negatif yang mungkin timbul.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun