Mohon tunggu...
Nurviya Agustin Ningsih
Nurviya Agustin Ningsih Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Universitas Negeri Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Evaluasi Sistem Zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Indonesia.

20 Desember 2024   15:37 Diperbarui: 20 Desember 2024   15:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2.Keterbatasan Infrastruktur

          Tidak semua wilayah memiliki jumlah sekolah yang memadai untuk menampung siswa. Hal ini terutama dirasakan di daerah pedesaan atau terpencil, di mana jarak antar sekolah cukup jauh. Akibatnya, penerapan zonasi justru menyulitkan sebagian siswa untuk mendapatkan akses pendidikan.

3.Ketidakpuasan Orang Tua

          Banyak orang tua merasa keberatan dengan sistem zonasi karena merasa anak mereka tidak bisa masuk ke sekolah favorit meskipun memiliki nilai akademik tinggi. Hal ini memunculkan persepsi bahwa zonasi mengorbankan prestasi siswa demi pemerataan.

4.Penyalahgunaan Alamat

          Dalam praktiknya, ditemukan kasus-kasus di mana orang tua "mengakali" sistem zonasi dengan memanipulasi alamat tempat tinggal agar anak mereka bisa diterima di sekolah tertentu. Fenomena ini menunjukkan bahwa implementasi sistem belum sepenuhnya berjalan efektif.

Rekomendasi untuk Perbaikan 

meningkatan Sarana dan Prasarana :pemerintah perlu memastikan distribusi anggaran pendidikan yang merata untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas pengajaran di semua sekolah.

Pelatihan Guru: Program pelatihan berkelanjutan untuk guru dapat membantu meningkatkan kompetensi pengajaran, terutama di sekolah-sekolah pinggiran.

Pemetaan Zonasi yang Lebih Akurat: Teknologi berbasis Geographic Information System (GIS) dapat digunakan untuk menentukan zonasi yang lebih efektif dan efisien.

Partisipasi Publik: Melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan dapat meningkatkan akuntabilitas serta mengurangi resistensi terhadap sistem ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun