Mohon tunggu...
Nurus Sholikhah
Nurus Sholikhah Mohon Tunggu... -

Seorang ibu rumah tangga yang pengen selangkah lebih maju

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melintasi Pekatnya Kabut Asap Ketapang

4 Oktober 2015   23:35 Diperbarui: 5 Oktober 2015   10:28 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah kami, termasuk dekat dengan lokasi kebakaran hutan, sehingga asapnya sampai masuk ke ruang kelas, terkadang murid-murid sampai ada yang batuk. Udara semakin panas, meski tampak mendung. Sekolah menyediakan masker untuk anak-anak, namun itu adalah masker sekali pakai. dua hari, tiga hari sekolah masih bisa menyediakan dengan dana sekolah, namun dana sekolah terbatas. Sehingga dianjurkan peserta didik membawa masker dari rumahnya masing-masing. Seandainya pemerintah tanggap dengan permasalahan ini....berharap pemerintah memberikan bantuan masker kepada sekolah-sekolah, sehingga dapat membantu meringankan beban sekolah,  masker jangan hanya dibagikan di jalan-jalan. tapi langsung disalurkan ke sekolah-sekolah yang sangat membutuhkan.

Selain masalah kabut asap, juga terdapat masalah lain yaitu krisis air bersih. Hal ini ditanggulangi sekolah dengan cara memesan/membeli air ke PDAM, selain itu siswa juga disarankan untuk membawa sebotol air setiap hari untuk keperluan pribadi masing-masing.

Semoga bencana kabut asap dan krisis air bersih segera berlalu aamiin....

Rindu dengan segarnya udara Kalimantan.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun