Mohon tunggu...
Nurus Sholikhah
Nurus Sholikhah Mohon Tunggu... -

Seorang ibu rumah tangga yang pengen selangkah lebih maju

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melintasi Pekatnya Kabut Asap Ketapang

4 Oktober 2015   23:35 Diperbarui: 5 Oktober 2015   10:28 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku : "Dari Hutan belantara yang terbakar" jawabku singkat.

Serasa tidak puas, Chandra kembali bertanya "dimana hutan belantara itu bu? jauh e?".

Dengan tetap konsentrasi ke lalu lintas jalan, kujawab "hutan belantara itu jauh, rumah kita dulu...mas ingat ndak kita pernah tinggal dekat dengan hutan belantara?".

Chandra : "oh iye...yang banyak kakaknya, yang ada sekolahnya, banyak duriannya, hutan belantara kan jauh....ngape jerebunya bisa nyampe kesini bu?"

Aku : " masih ingat ya....memang jauh....jerebu dibawa angin kesini"

Chandra : "oh dibawa angin....nakal ye angin t...bawa jerebu kesini..."

Aku : "ada angin yang nakal dan ada yang tidak"

Chandra : "Chandra tau angin yang ndak nakal itu angin kesejukan (kesejukan=AC, bahasa Chandra), ya kan ibu?"

Aku : "iye.....pintar anak ibu...."

ah rupanya tidak terasa hampir sampai di sekolah Chandra, TK Idhata. Kondisi jalan sepi, kami tidak berani bermotor laju karena jarak pandang yang terbatas. Sesampainya di TK Idhata, suasana nampak hening, tidak terlihat anak-anak bermain di halaman sekolah, setiap murid yang datang, langsung diminta masuk ke ruangan kelas, memang lebih baik begitu karena bermain diluar dapat membahayakan kesehatan.

Setelah mengantar anakku ke sekolah, aku segera meluncur ke sekolah tempatku mengabdi, SMPN 2 Matan Hilir Selatan, jalan menuju sekolah lebih pekat kabut asapnya....tiap pagi selalu beriringan dengan beberapa mobil pemadam kebakaran, pemandangan itu tidak asing lagi dalam kurun waktu dua bulan ini. Semoga hujan segera turun, dan menghilangkan bencana kabut asap ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun