Mohon tunggu...
Nurul Ramdlani
Nurul Ramdlani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Review Book: Pengantar Hukum Sosiologi (Karangan Yesmil Anwar)

7 Oktober 2023   02:08 Diperbarui: 7 Oktober 2023   02:20 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NAMA                               : Nurul Ramdlani
NIM                                    : 212111236
PRODI                               : Hukum Ekonomi Syariah
KELAS                               : 5G
DOSEN PENGAMPU : Muhammad Julijanto, S.Ag.,M.Ag                    

                      REVIEW BOOK SOSIOLOGI HUKUM


Judul Buku: Pengantar Sosiologi Hukum
Pengarang: Yesmil Anwar
Penerbit: Jakarta Grasindo
Tahun Terbit: 2008
Jumlah Halaman : 250 halaman


Pembahasan

  • Definisi Sosiologi

Dalam buku Pengantar Sosiologi Hukum ini menjelaskan Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat dan hubungan antara individu, kelompok, dan struktur sosial. Auguste Comte dianggap sebagai Bapak Sosiologi karena memperkenalkan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan kemasyarakatan. Etimologi sosiologi berasal dari bahasa Latin "socius" yang berarti kawan dan bahasa Yunani "logos" yang berarti berbicara, menghasilkan arti berbicara tentang masyarakat.

  • Ciri-ciri Ilmu Sosiologi

Sosiologi memiliki karakteristik penting, yaitu bersifat empiris, teoritis, kumulatif, dan non-etis. Pitirim Sorokin mengungkapkan bahwa sosiologi mempelajari hubungan antara berbagai gejala sosial. Mayor Polak menjelaskan bahwa sosiologi memeriksa hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok dalam konteks formal dan materiil serta statis dan dinamis.

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan sebelumnya. Manusia memperoleh pengetahuan melalui kesadaran dan ilmu adalah untuk mengeksplorasi kenyataan. Proses ini dimulai sejak Yunani kuno, ketika ilmu mulai memisahkan diri dari filsafat, sehingga filsafat dianggap "mati."

  • Ilmuwan Sosiologi

Rasionalisasi ilmu pengetahuan dimulai dengan tokoh seperti Descartes, yang mendorong penelitian ilmiah yang skeptis dan metode berpikir yang bebas dari otoritas. Max Weber menyatakan bahwa ilmu sosial harus bebas dari nilai-nilai subjektif dan harus diuji secara ilmiah. Ilmu pengetahuan harus bersifat sistematik, intersubjektif, memiliki objek, bersifat universal, dan memiliki sistematika.

Ilmu pengetahuan juga melibatkan pemahaman tentang pengetahuan, bukan hanya opini, dan penyebab dalam pengertian subjektif dan objektif. Ilmu pengetahuan harus mencapai keseluruhan yang logis, tidak dipengaruhi oleh prasangka subjektif, harus diverifikasi, progresif, kritis, dan dapat digunakan dalam praktik.

Ilmu memiliki dua makna, yaitu sebagai produk pengetahuan yang teruji dan tersusun dalam suatu sistem. Berbicara tentang jenis ilmu, ada ilmu formal yang tidak bergantung pada pengalaman empiris, dan ilmu empiris yang bergantung pada pengalaman faktual.

Beberapa ilmu terkemuka seperti matematika, astronomi, fisika, kimia, biologi, dan sosiologi memiliki kompleksitas dan kompleksitas yang semakin tinggi. Sosiologi, yang mempelajari gejala sosial yang kompleks dan konkret, adalah tingkatan tertinggi dalam klasifikasi ilmu pengetahuan.

Paradigma sosiologi berkaitan dengan pemikiran Thomas Kuhn tentang paradigma dalam ilmu pengetahuan. Paradigma dalam sosiologi mencakup model, hasil ilmiah yang diakui, pandangan dunia, teori, metode, dan perpaduan antara teori dan metode. Paradigma juga mencakup matriks disipliner dan eksemplar sebagai contoh pemecahan masalah ilmiah.

Dalam paradigma sosiologi modern, pemikiran George Ritzer memainkan peran penting dengan mengenalkan konsep paradigma dalam konteks sosiologi. Paradigma dalam sosiologi digunakan untuk mengarahkan penelitian, menentukan masalah yang dapat dipecahkan, dan menyediakan kerangka berpikir bagi ilmuwan sosial.

Hal menarik

Buku ini memiliki beberapa hal menarik:

Definisi Sosiologi: Buku memberikan definisi sosiologi dan mengaitkannya dengan Aguste Comte sebagai Bapak Sosiologi. Ini memberikan pemahaman dasar tentang sosiologi sebagai ilmu.

 Sejarah Sosiologi: Buku memberikan gambaran sejarah perkembangan sosiologi, termasuk pemikiran tokoh-tokoh seperti Comte, Marx, Durkheim, dan Weber. Ini membantu melacak evolusi ilmu sosiologi.

Paradigma Sosiologi: Pembahasan mengenai paradigma dalam sosiologi, yang diintroduksi oleh Thomas Kuhn, memberikan wawasan tentang bagaimana ilmu sosiologi berkembang dan mengalami perubahan paradigmatik.

Asumsi dan Konsep Penting: Buku mencakup asumsi-asumsi dan konsep-konsep penting dalam sosiologi seperti solidaritas sosial, pemikiran ideal tipe Weber, dan teori perubahan sosial oleh Comte.

Kekurangan

Buku ini memberikan definisi dan sejarah sosiologi serta memperkenalkan beberapa tokoh penting. Meskipun buku ini memberikan gambaran umum tentang sosiologi, ada beberapa kekurangan yang dapat diperbaiki:

Kekurangan Struktur: Buku ini terlihat seperti kumpulan teks tanpa struktur yang jelas. Memasukkan subjudul atau bagian yang terorganisir dengan baik dapat membuatnya lebih mudah untuk dibaca dan dipahami.

Sumber Referensi: Penting untuk mencantumkan sumber-sumber atau referensi yang mendukung informasi yang diberikan. Ini akan memberikan kredibilitas lebih pada buku.

Pengembangan Konsep: Beberapa konsep seperti "paradigma" dan "ideal typus" disebutkan, tetapi mungkin perlu dijelaskan lebih lanjut untuk memastikan pemahaman yang lebih baik.

Bahasa yang Lebih Sederhana: Beberapa bagian buku ini menggunakan bahasa yang cukup kompleks. Menyederhanakan bahasa dapat membuatnya lebih mudah dipahami oleh pembaca yang tidak familiar dengan sosiologi.

Analisis dan Contoh: Memasukkan contoh konkret atau analisis lebih mendalam tentang konsep-konsep sosiologi tertentu akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sosiologi diterapkan dalam konteks dunia nyata.

Struktur Kronologis: Mengorganisasi sejarah perkembangan sosiologi secara kronologis dapat membantu pembaca untuk mengikuti perkembangannya dari waktu ke waktu.

Kelebihan

Buku ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

Pengantar yang komprehensif: Buku ini memberikan pengantar yang komprehensif tentang sosiologi, mencakup definisi, sejarah, dan pemikiran tokoh-tokoh terkemuka dalam bidang sosiologi seperti Auguste Comte, Karl Marx, Emile Durkheim, dan Max Weber.

Struktur yang terorganisir: Buku ini memiliki struktur yang terorganisir dengan pembahasan yang dibagi menjadi sub-topik yang berbeda, sehingga memudahkan pembaca untuk mengikuti alur pikiran.

Referensi ke pemikiran-pemikiran tokoh sosiologi: Penyebutan pemikiran-pemikiran tokoh sosiologi seperti hukum tiga tahap Comte, konsep solidaritas Durkheim, dan ideal typus Weber memberikan wawasan yang lebih dalam tentang pemikiran-pemikiran mereka.

Penggunaan bahasa yang jelas: Bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup jelas dan mudah dipahami, sehingga dapat dibaca oleh berbagai kalangan pembaca.

Pemahaman tentang paradigma dalam sosiologi: Buku ini juga menggambarkan konsep paradigma dalam sosiologi berdasarkan pemikiran Thomas Kuhn, yang dapat membantu pembaca dalam memahami perkembangan ilmu sosiologi.

Simpulan

Buku ini memberikan gambaran tentang sosiologi sebagai ilmu pengetahuan kemasyarakatan. Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari buku ini yaitu:

1. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat dan interaksi antara individu, kelompok, dan struktur sosial.

2. Sosiologi memiliki karakteristik seperti bersifat empiris, teoritis, kumulatif, dan non-etis.

3. Beberapa tokoh terkemuka dalam sosiologi, seperti Auguste Comte, Karl Marx, Emile Durkheim, dan Max Weber, memiliki kontribusi penting dalam pengembangan ilmu ini.

4. Paradigma sosiologi dapat berubah seiring dengan perkembangan ilmu dan pergeseran dalam pandangan dunia.

Pada intinya, buku tersebut menggambarkan sejarah, karakteristik, dan pemikiran dasar dalam bidang sosiologi.

Inspirasi

Setelah membaca buku ini, inspirasi yang dapat diperoleh adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah dan perkembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Kita juga dapat mengambil beberapa konsep penting seperti paradigma dalam sains, pengaruh tokoh-tokoh sosiologi terkemuka seperti Comte, Marx, Durkheim, dan Weber, serta pemahaman tentang berbagai jenis ilmu pengetahuan.

Buku ini juga menggambarkan pentingnya paradigma dalam ilmu pengetahuan dan bagaimana paradigma berubah seiring waktu, yang bisa menjadi inspirasi untuk merenungkan perkembangan dan perubahan dalam berbagai bidang pengetahuan.

Selain itu, pemahaman tentang sosiologi sebagai ilmu empiris, teoritis, kumulatif, dan non-etis juga bisa memberi inspirasi untuk memahami bagaimana sosiologi sebagai ilmu beroperasi dan bagaimana ilmu pengetahuan secara umum berkembang.

Terakhir, pemahaman tentang tipe solidaritas dari Durkheim dan konsep paradigma dari Kuhn dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang cara berpikir dalam ilmu sosial dan sains secara umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun