Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sembuh dari Penyakit Kronis setelah Memaafkan

29 April 2023   20:38 Diperbarui: 29 April 2023   20:45 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat saya memilih untuk tidak berdamai dan menyimpan dendam, justru diri saya sendirilah yang paling tersakiti. Menyimpan bara amarah justru meningkatkan stres dan kecemasan pada diri kita. Membuat kita lebih pesimis dan terperangkap dalam keputus-asaan. 

Memikirkan kesalahan orang secara berulang juga meningkatkan risiko mengalami gangguan obsesif-kompulsif (OCD), stres pasca-trauma (PTSD), atau bahkan gangguan psikosomatik. Gangguan psikosomatik terjadi ketika stres dan kecemasan menyebabkan penyakit fisik, seperti sakit perut atau migrain.

Hidup tanpa memaafkan tak hanya memberikan beban psikis melainkan juga beban fisik. Kemarahan menempatkan seseorang dalam mode "terjaga" sehingga memberikan perubahan pada respons fisik mulai dari detak jantung, tekanan darah, dan respons imun.

Kondisi ini meningkatkan risiko depresi, penyakit jantung dan diabetes, dan gangguan kesehatan lainnya. Ketika dalam kondisi marah, tekanan darah meningkat, sehingga bisa mengalami gangguan tidur.

Saya memilih untuk memaafkan. Bismillah, atas izin Allah... saya makin sehat dan bahagia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun