Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suami Terbaik, Hadiah dari Ibu untuk Buah Hati

22 Desember 2017   08:52 Diperbarui: 22 Desember 2017   09:27 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibuk Berangkat Haji bareng Dua Buah Hatinya (tahun 2010)

Aku ceplas-ceplos nyaris nggak punya rem kalo ngomong...... dia sangaaaattt santun, pilihan kata dan diksinya diatur dengan segenap pencitraan.

Aku kelahiran 1981..... dia kelahiran 1969 *selisih umur 12 tahun, sodara!*

Intinya, BANYAAAK banget perbedaan di antara kami berdua. Lantas, kenapa Ibu begitu kekeuh aku kudu menikah sama dia?

***

Dan, sebagai cewek berhati sekeras batu karang di tengah pantai Klayar~Pacitan, akupun mulai terjerat dalam pusaran konflik dengan Ibuk. 

"Aku nggak mau dijodohin! Aku ini bisa cari suami sendiri Buuuk... Jangan repot-repot nyuruh aku merit ama mas itu dooong!"

Waktu itu, aku berkarir sebagai media relations di sebuah perusahaan multinasional. Ini membuat aku sering terbang ke berbagai daerah di Indonesia, sehingga mengurangi intensitas pertemuan dengan Ibuk, dan tentu saja, dengan laki-laki itu.

Akan tetapi.... Tuhan memang Maha Membolak-balikkan hati. Meskipun terpisah ratusan atau ribuan kilometer, Ibuk nggak pernah bosan merapalkan doa.... Yeah, doa Ibuk pun menembus langit dan diaminkan malaikat!

Ibuk Berangkat Haji bareng Dua Buah Hatinya (tahun 2010)
Ibuk Berangkat Haji bareng Dua Buah Hatinya (tahun 2010)
28 Januari 2006, resmilah aku (si perempuan kekinian) dan si mas itu (laki-laki yang kekunoan) mengikat janji pernikahan, menggetarkan arsy. Mas itu, okey namanya Mas Didik.... adalah KADO, Hadiah yang dipersembahkan Ibuku, untuk sang buah hati.

***

Well, sekarang aku baru tahu.... Kenapa Ibuk begitu greget untuk menjadikan mas Didik sebagai menantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun