Teori perkembangan sosial menurut Lev Vygotsky adalah teori sosiokultural yang menyatakan bahwa perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui interaksi sosial dengan orang lain:Â
Â
Peran budaya
Vygotsky menekankan bahwa budaya berperan penting dalam pembelajaran, sehingga setiap individu dari budaya yang berbeda akan belajar secara berbeda.Â
Â
Pembelajaran kolaboratif
Vygotsky percaya bahwa pembelajaran bersifat kolaboratif, sehingga penting untuk melibatkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.Â
Â
Peran bahasa
Vygotsky menganggap bahasa sebagai alat utama untuk perkembangan kognitif. Ia berpendapat bahwa pemahaman, berpikir, dan pengambilan keputusan berkembang melalui proses internalisasi bahasa.Â
Â
Zona Perkembangan Proksimal (ZPD)
Vygotsky menamakan konsep ini untuk menggambarkan jarak antara tingkat perkembangan aktual seorang individu dengan tingkat perkembangan potensialnya.Â
Â
Peran guru
Vygotsky menekankan pentingnya peran guru atau orang dewasa yang lebih berpengalaman dalam menyediakan bantuan, bimbingan, dan masukan kepada anak.Â
Â
Teori sosiokultural Vygotsky telah diperluas dan dimodifikasi oleh berbagai sarjana lain di bidang psikologi.
Teori Vygotsky menyatakan bahwa interaksi sosial membantu anak mengembangkan kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa. Menurut Vygotsky, ada tiga tahap/bentuk bahasa dalam proses perkembangan: Bicara sosial - komunikasi antara anak-anak dan orang lain (biasanya sejak usia 2 tahun).
Menurut Jean Piaget, teori perkembangan sosialnya menyatakan bahwa anak-anak membangun skema reaksi sosial secara bertahap. Skema ini dibangun dengan cara yang sama seperti skema yang berhubungan dengan dunia objek.Â
Â
Teori Piaget juga menyatakan bahwa:Â
Â
Anak-anak secara aktif mengeksplorasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.Â
Â
Perkembangan kognitif anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, tetapi juga membangun mental.Â
Â
Anak-anak menjalani urutan yang pasti dari tahap-tahap perkembangan kognitif.Â
Â
Perkembangan kognitif pada satu tahap merupakan lanjutan dari perkembangan kognitif tahap sebelumnya.Â
Â
Piaget mengemukakan empat tahap perkembangan kognitif anak, yaitu:
Tahap sensorimotor (usia 18-24 bulan)
Tahap praoperasional (usia 2-7 tahun)
Tahap Operasional Konkret (usia 7-11 tahun)
Tahap Operasional Formal (usia 12 tahun ke atas).
Teori perkembangan sosial yang dikemukakan oleh Lev Vygotsky dan Jean Piaget adalah Teori Konstruktivisme. Teori ini mendefinisikan pembelajaran sebagai proses generatif, yaitu menciptakan makna dari apa yang dipelajari.Â
Â
Meskipun memiliki perbedaan, teori Piaget dan Vygotsky sama-sama menekankan bahwa interaksi sosial berperan penting dalam perkembangan kognitif seseorang. Berikut beberapa perbedaan dan kesamaan antara teori Piaget dan Vygotsky:Â
Â
Perbedaan
Piaget percaya bahwa anak-anak membangun pengetahuan secara individual, sedangkan Vygotsky percaya bahwa anak-anak mengembangkan pengetahuan melalui situasi sosial dan budaya.Â
Â
Kesamaan
Kedua teori ini sama-sama menekankan bahwa interaksi sosial berperan penting dalam perkembangan kognitif.Â
Â
Bahasa
Dalam teori Piaget, bahasa tidak berperan utama, sedangkan dalam teori Vygotsky, bahasa merupakan salah satu alat budaya utama yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dan mentransmisikan pengetahuan.Â
Â
Perkembangan kognitif anak
Piaget mengemukakan bahwa pada awal masa remaja, anak-anak mengalami transformasi kognitif yang besar menuju cara berpikir yang lebih abstrak, konseptual, dan berorientasi ke masa depan.Â
Â
Penelitian terkini menemukan bahwa teori-teori tersebut tidak sepenuhnya bertolak belakang, tetapi bisa saling melengkapi.
Teori Jean Piaget dan Lev Vygotsky merupakan dua pendekatan penting untuk memahami perkembangan anak dalam kehidupan sosial. Piaget menekankan pentingnya peran pengalaman langsung dalam pembentukan kognisi anak, sedangkan Vygotsky menekankan pengaruh lingkungan sosial terhadap perkembangan anak.
Dalam tahap operasional konkret, anak-anak mulai memahami aturan permainan dan mampu berkolaborasi dengan teman sebaya. Mereka belajar pentingnya kerjasama dan negosiasi dalam situasi sosial. Piaget berpendapat bahwa interaksi sosial ini penting untuk mengembangkan pemahaman kognitif dan moral yang lebih kompleks. Namun, ia melihat perkembangan sosial sebagai hasil dari kemajuan kognitif, bukan sebagai proses yang terpisah.
Konsep kunci dalam teori Vygotsky adalah "zona perkembangan proksimal" (ZPD), yang menggambarkan rentang kemampuan anak ketika dibantu oleh orang yang lebih berpengalaman. Dalam konteks ini, anak-anak dapat mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi dengan dukungan sosial. Misalnya, saat seorang guru atau orang tua membantu anak menyelesaikan masalah, mereka tidak hanya memfasilitasi pembelajaran kognitif tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial anak tersebut.
Serta anak dapat menumbuhkan jiwa-jiwa sosial terhadap masyarakat sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI