Mohon tunggu...
Nurul Nikmah
Nurul Nikmah Mohon Tunggu... Makeup Artist - Nurul Nikmah

Tulungagung, 30 Oktober 1998

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Usia Dini

12 November 2019   21:57 Diperbarui: 12 November 2019   21:54 5274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

D. DESKRIPSI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI

1. Pentingnya Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini

Sue Bredekamp dalam Ratna Megawangi menyatakan banyaknya praktek-praktek pendidikan yang salah dilakukan pada anak usia dini, sehingga mereka gagal menghasilkan siswa yang dapat berpikir kritis dan menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan. Paradigma pendidikan bagi anak sejak dini hingga kini masih terbatas pada keberhasilan membangun manusia yang memiliki otak yang cerdas atau sering dikatakan pendidikan lebih bersifat mengajar daripada hakekat mendidik itu sendiri. Kandungan materi pelajaran yang berhubungan dengan kepekaan sosial, kejujuran, kerjasama, perasaan memiliki belum sepenuhnya dapat ditanamkan pada diri anak, padahal hal tersebut sangat berperan dalam kehidupan anak kelak di masyarakat.

Periode usia dini merupakan masa yang mendasari kehidupan manusia selanjutnya. Masa ini biasa disebut the golden age yaitu masa-masa keemasan anak. Menurut Gardner (1998) sebagaimana dikutip Mulyasa, menyebutkan bahwa anak usia dini memegang peranan yang sangat penting karena perkembangan otak manusia mengalami lompatan dan berkembang sangat pesat, yaitu mencapai 80%. Ketika dilahirkan ke dunia, anak manusia telah mencapai perkembangan otak 25%, sampai usia 4 tahun perkembanganya mencapai 50%, dan sampai 80 tahun mencapai 80%, selebihnya berkembang sampai usia 18 tahun.

Atas dasar inilah, sangat penting dilakukan pendidikan karakter pada anak usia dini, dalam memaksimalkan kemampuan dan potensi anak. Kita harus memanfaatkan masa golden age ini sebagai masa pembinaan, pengarahan, pembimbingan, dan pembentukkan karakter anak usia dini. Apabila pada masa ini sudah memperoleh kualitas pendidikan dan pengajaran yang kurang baik maka setelah dewasa nantinya juga akan menghasilkan manusia yang tingkat produktivitasnya rendah, kepekaan sosialnya kurang dan moral yang rendah pula.

Pendidikan karakter bagi anak usia dini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan agar dapat menjadi kebiasaan ketika kelak dewasa atau pada jenjang pendidikan selanjutnya. Anak usia dini merupakan masa yang tepat untuk melakukan pendidikan karakter karena anak belum memiliki pengaruh negatif yang banyak dari luar atau lingkunganya. Mulyasa berpendapat bahwa pendidikan karakter bagi anak usia dini mempunyai makna yang lebih tinggi dari pendidikan moral karena tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan (habit) tentang berbagai perilaku yang baik dalam kehidupan sehingga anak memiliki kesadaran dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari.[9]

2. Tujuan Pendidikan Karakter Usia Dini

Menurut Sri Lestari dalam Tuhana, karakter anak yang dikembangkan dalam Pendidikan Anak Usia Dini adalah anak usia dini yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia. Pelaksanaan pendidikan karakter pada anak usia dini yang sekarang ini banyak digencarkan oleh berbagai pihak tentunya memiliki tujuan tersendiri. Tujuan pendidikan karakter anak usia dini menurut Tuhana yaitu mendorong lahirnya anak-anak yang baik. Jika anak-anak telah memiliki karakter yang baik, anak-anak akan tumbuh dengan kapasitas dan komitmennya untuk melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar. Anak-anak tentunya nanti akan memiliki tujuan hidup yang jelas.

Pendidikan karakter pada anak usia dini dinyatakan berhasil apabila anak sudah mampu menunjukkan perilaku serta kebiasaan yang baik. Selain itu tujuan lain dari pendidikan karakter terhadap anak yaitu agar anak menjadi terbiasa untuk melakukan perilaku yang baik sehingga ia menjadi terbiasa, dan akan merasa bersalah kalau tidak melakukannya. Dengan kata lain, kebiasaan baik menjadi naluri, dan otomatis akan membuat seorang anak merasa bersalah bila tidak melakukan kebiasaan baik tersebut. Tujuan dari pendidikan karakter pada anak usia dini adalah membentuk jiwa anak agar memiliki jiwa kebangsaan, membentengi anak dari pengaruh yang negatif, mewujudkan anak yang bangga dengan bangsa dan negara, serta mewujudkan anak yang mencintai tanah air.[10]

3. Metode Pembelajaran Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

Metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan, prosedur dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilakukan. Metode pembelajaran merupakan suatu prosedur atau proses yang teratur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun