Mohon tunggu...
Nurulloh
Nurulloh Mohon Tunggu... Jurnalis - Building Kompasiana

Chief Operating Officer Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

58 Jam Berkelintaran di Bumi Nyiur Melambai yang Memesona

4 Oktober 2024   14:48 Diperbarui: 4 Oktober 2024   23:44 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mas Os, kenapa putar balik?," tanya saya ke Mas Osdar via whatsapp.

"Kita ke Tounsaru, Pak Olly gak jadi ke Mangatasik," jawabnya.

Ternyata karena ada perubahan agenda gubernur, kami akhirnya harus ke daerah Tounsaru yang artinya harus kembali menyusuri jalan yang sama namun ke arah sebaliknya. 

Menurut Kompasianer Pak Tri Lokon yang semobil dengan saya, ia justru senang karena dekat dengan tempat tinggalnya yang berada di kompleks SMA Lokon. 

"Aman, kalo gitu ya lebih enak pulang malam pun gak masalah," kata saya.

Setelah satu jam lebih perjalanan, akhirnya kami sampai di rumah pribadi Pak Olly di Tounsaru. Teh hangat dan kue onde yang ditaburi kelapa parut langsung menemani kami sembari menunggu rombongan gubernur tiba yang katanya masih on the way dari Amurang. Setelah menunggu hampir 20 menit, akhirnya mereka tiba. 

Saat berada di rumah pribadi gubernur di Tounsaru bersama Pak Oly, Pak Steven, dan Pak Denny Tuedjeh. (staf prov. sulut)
Saat berada di rumah pribadi gubernur di Tounsaru bersama Pak Oly, Pak Steven, dan Pak Denny Tuedjeh. (staf prov. sulut)

Ternyata gubernur tidak sendirian. Mereka masih didampingi oleh para pejabat pemprov. Di antara pejabat tersebut, hadir Wagub Steven Kandouw bersama Letjen TNI (Purn) Denny Tuedjeh yang akan mengikuti kontestasi politik, Pilkada 2024 sebagai calon wakil gubernur Prov. Sulut. Jendral TNI bintang tiga tersebut akan mendampingi Pak Steven yang maju sebagai calon gubernur. Nampak juga sejumlah bupati dan walikota di Prov. Sulut.

Suhu Tondano yang sejuk dan cenderung dingin karena habis diguyur hujan malam itu menjadi hangat ketika kami dihidangkan Coto Makassar yang ternyata lebih enak dibandingkan pengalaman saya ketika beberapa kali mencecap Coto Makassar langsung di Kota Angin Mamiri tersebut.

"Santai saja, Mas di sini kami sangat egaliter," kata Pak Steven spontan yang memecah kesunyian dan membuka obrolan menjadi sangat kasual. 

Pak Olly yang duduk tepat di samping saya bercerita tentang kebiasaannya mengonsumsi porang sebagai pengganti nasi. Pun, Wagub Steven yang seringkali mengundang tawa dengan gaya bicaranya yang ceplas-ceplos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun