Pada https://m.dream.co.id/your-story/tafsir-quran-surat-al-isra-ayat-23-jangan-berbuat-kasar-kepada-orangtua-2101211.html berbeda dengan teks diatas yang berbunyi “ قَوْلاً كَرِيْماً” yang berarti “ perkataan yang mulia” sedangkan menurut
https://m.republika.co.id/amp/qvd72c366 teks di atas tarjamah nya “قَوْلاً كَرِيْماً” di sini arti nya “ perkataan yang baik”
2.HADIST
Dalam hadist yang di riwayatkan Abu Hurairah,yang di kutip dari (https://m.republika.co.id/amp/q2f5dk320) Rasulullah SAW bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟
قَالَ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ
“Dari Abu Hurairah R.A dia berkata, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Rasul pun menjawab: ‘Ibumu’. ‘Lalu siapa lagi?’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ayahmu’.”
ANALISIS
Dalam kitab Fath al-Bari karya Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dijelaskan perkara Rasul menyebut ibu sebanyak tiga kali.
Sebagaimana yang dikutip dari Ibnu Battal, Imam Ibnu Hajar menjelaskan bahwa sosok ibu merupakan hal yang luar biasa mulia di mata Islam bagi Rasulullah SAW.
Menurutnya, disebutnya nama ibu sebanyak tiga kali karena umumnya ibu telah melewati tiga kesulitan dalam hidup. Antara lain ketika mengandung, melahirkan, hingga menyusui. Sedangkan sosok ayah memang memiliki andil yakni dalam hal pendidikan dan nafkah bersama-sama dengan ibu.
Meski sosok ayah hanya sebut satu kali oleh Nabi Muhammad, bukan berarti peran ayah tidaklah penting. Menurutnya, sosok ayah maupun ibu memiliki peran yang sama-sama penting dalam mendidik karakter anak. Meski, sosok ibu begitu dimuliakan oleh agama berkat perjuangannya.