Pertanyaanku terjawab ketika masih dengan tangisnya Rani kembali berucap. Â
"Edo, kenapa baru bilang sekarang ?  Kamu tahu nggak  kenapa Ilham tadi datang ke sini ?  Dia bilang sesuatu yang sama kayak kamu ".Â
Bagai di sambar petir di siang bolong, padahal saat itu malam hari, aku tidak dapat berucap. Â Tidak hanya itu. Mataku tiba-tiba menjadi nanar, seperti ada genangan air di sana. Â Apa aku menangis? Konyol sekali.Â
Tapi tak lama kemudian Rani kembali bicara. Membuat aku tersenyum bahagia sekaligus haru.Â
"Aku belum terima dia. Â Aku masih nunggu ucapan itu dari kamu, Do."Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H