Mohon tunggu...
Nurul Huda
Nurul Huda Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Membagikan tulisan yang insya Allah bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cara Mendidik Anak dengan Tontonan Drama Korea

27 Januari 2022   17:00 Diperbarui: 27 Januari 2022   17:01 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulailah diskusi dengan pertanyaan ini.

  • Filmnya tentang apa sih, Kak?

Orang tua pasti sering lupa kalau mendengar judul dan nama pemerannya. Judul berbahasa Inggris, nama pemerannya asing sekali di telinga. Jadi, minta anak untuk menceritakan alur filmnya. Kalau alur cerita, pasti bisa dipahami kan, Bun?

  • Menurutmu, perbuatan dia baik atau tidak?

Percayalah, Bunda. Pertanyaan ini bisa memancing anak untuk mendikusikann film yang baru saja ditontonnya! Dengan pertanyaan ini, kita bisa tahu apa sih yang dipelajari anak dari film ini.

  •  Kalau ternyata perbuatan itu nggak baik, pasti ada alasannya dong?

Tahu nggak bunda, pertanyaan ini membuat anak akan berpikir dari sudut pandang yang berbeda. Sebab setiap manusia memang tidak ada yang baik 100%. Apa pun perbuatan buruk yang dilakukan, pasti memiliki alasan.

Inilah yang tidak pernah ada dalam sinetron Indonesia, tokoh protagonis yang selalu baik dan tokoh antagonis yang selalu buruk.

  • Kalau menurut kamu itu nggak baik, harusnya dia berbuat apa dong?

Dengan pertanyaan ini, kita bisa mengenal lebih dalam apa yang didapat oleh sang anak dari film. Dia akan tahu perbuatan baik dan buruk. Jika anak justru menyerap hal yang tidak baik, kita bisa meluruskan pemikirannya itu. Dengan demikian, pemikiran dia tidak akan melenceng dari norma yang berlaku di masyarakat.

Diskusi dengan anak selain untuk mengetahui pelajaran yang anak dapatkan, juga bisa menjadi strategi bonding di dalam keluarga.

Lagi pula, mengajarkan anak melalui cara yang disukainya ini akan lebih menempel di otak anak. Pelajaran di sekolah memang diperlukan, tapi belajar bersama orang tua dengan cara yang berbeda akan lebih menyenangkan.

Rasulullah juga mengajarkan umat manusia dengan cara yang baik. Beliau sudah menyampaikan seperti ini, "Ajarilah mereka dengan cara yang mereka sukai."

Itulah mengapa wali sanga menyampaikan Islam dengan kesenian. Karena kesenian adalah media yang disukai oleh rakyat Indonesia. Maka dari itu, banyak masyarakat yang mau memeluk Islam.

Namun, perbedaannya saat ini adalah anak-anak remaja cenderung menyukai drama Korea. Karena itu, jadikanlah hal ini sebagai media pembelajaran.

Sisi Lain Drama Korea yang Perlu Kita Ketahui

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun