Dalam artikel ini akan dibahas tentang cara mendidik anak dengan tontonan drama Korea.
Parents, mungkin selama ini parents menganggap drama Korea cenderung merusak. Apa karena ada adegan yang lebih terbuka, ya? Seperti pelukan dan ciuman kepada pasangan. Kalau pikiran parents sudah seperti ini, pasti waswas dong ya. Apalagi jika anak ketahuan nonton drama Korea, pasti rasanya ingin memotong biaya beli paket data internet.
Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan melihat sisi lain dari drama Korea dan bagaimana cara mendidik anak melalui tontonan yang selama ini kita anggap sebelah mata.
Cara Mendidik Anak dengan Tontonan Drama Korea yang Menarik
Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk menjadikan drama Korea sebagai alat mendidik anak.
- Menonton film itu bersama-sama.
Menonton film bersama anak, apalagi pakai bahasa Korea dan terjemahannya cepat banget? Aduh, pusingnya minta ampun.
Maunya sih gak ikut nonton, tapi khawatir isinya itu yang nggak berguna. Bagaimana dong, ya?
Sering-sering tanya ke anak soal jalan ceritanya waktu lagi nonton pasti anak bakalan marah. "Mamah, tanyanya nanti saja! Ini lagi seru."
Kalau sudah begini, rasanya mau sudahi sajalah. Iya kan?
Kalau begitu, simak tips kedua!
- Ajaklah berdiskusi anak tentang film yang ditontonnya
Ajak anak berdiskusi waktu dia sudah selesai nonton episode itu. Cegah anak dulu waktu dia mau nonton episode berikutnya. Ajak dia berdiskusi tentang film yang baru saja ditonton.
Mulailah diskusi dengan pertanyaan ini.
- Filmnya tentang apa sih, Kak?
Orang tua pasti sering lupa kalau mendengar judul dan nama pemerannya. Judul berbahasa Inggris, nama pemerannya asing sekali di telinga. Jadi, minta anak untuk menceritakan alur filmnya. Kalau alur cerita, pasti bisa dipahami kan, Bun?
- Menurutmu, perbuatan dia baik atau tidak?
Percayalah, Bunda. Pertanyaan ini bisa memancing anak untuk mendikusikann film yang baru saja ditontonnya! Dengan pertanyaan ini, kita bisa tahu apa sih yang dipelajari anak dari film ini.
- Â Kalau ternyata perbuatan itu nggak baik, pasti ada alasannya dong?
Tahu nggak bunda, pertanyaan ini membuat anak akan berpikir dari sudut pandang yang berbeda. Sebab setiap manusia memang tidak ada yang baik 100%. Apa pun perbuatan buruk yang dilakukan, pasti memiliki alasan.
Inilah yang tidak pernah ada dalam sinetron Indonesia, tokoh protagonis yang selalu baik dan tokoh antagonis yang selalu buruk.
- Kalau menurut kamu itu nggak baik, harusnya dia berbuat apa dong?
Dengan pertanyaan ini, kita bisa mengenal lebih dalam apa yang didapat oleh sang anak dari film. Dia akan tahu perbuatan baik dan buruk. Jika anak justru menyerap hal yang tidak baik, kita bisa meluruskan pemikirannya itu. Dengan demikian, pemikiran dia tidak akan melenceng dari norma yang berlaku di masyarakat.
Diskusi dengan anak selain untuk mengetahui pelajaran yang anak dapatkan, juga bisa menjadi strategi bonding di dalam keluarga.
Lagi pula, mengajarkan anak melalui cara yang disukainya ini akan lebih menempel di otak anak. Pelajaran di sekolah memang diperlukan, tapi belajar bersama orang tua dengan cara yang berbeda akan lebih menyenangkan.
Rasulullah juga mengajarkan umat manusia dengan cara yang baik. Beliau sudah menyampaikan seperti ini, "Ajarilah mereka dengan cara yang mereka sukai."
Itulah mengapa wali sanga menyampaikan Islam dengan kesenian. Karena kesenian adalah media yang disukai oleh rakyat Indonesia. Maka dari itu, banyak masyarakat yang mau memeluk Islam.
Namun, perbedaannya saat ini adalah anak-anak remaja cenderung menyukai drama Korea. Karena itu, jadikanlah hal ini sebagai media pembelajaran.
Sisi Lain Drama Korea yang Perlu Kita Ketahui
Ada satu hal yang perlu bunda perlu pahami sebelum memandang jelek sebuah film, baik film Barat ataupun drama Korea.
Di balik layar pembuatan film, penulis skenario pasti melakukan riset yang dalam tentang isu yang akan diangkat. Percayalah, itu bukan sekadar hiburan!
Dengan demikian, orang-orang yang berada di balik layar pembuatan film itu turut serta dalam mencerdaskan anak bukan?
Karena itu, agar anak-anak remaja kita tetap berada di koridor yang benar, penting sekali untuk didampingi. Jika tidak bisa ikut menonton film itu, kita bisa mendiskusikan film itu bersama.
Itulah beberapa cara mendidik anak dengan tontonan drama Korea yang bisa kita terapkan di rumah. Semoga artikel ini bermanfaat!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H