Mohon tunggu...
M. Nurul Huda
M. Nurul Huda Mohon Tunggu... Administrasi - unej

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Di Balik Utang Luar Negeri

18 Mei 2020   00:02 Diperbarui: 18 Mei 2020   08:36 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hutang Luar Negeri

Negara Indonesia, suatu negara yang berkembang dalam sektor pembangunan negara. Dalam suatu pembangunan negara tentunya membutuhkan banyak sekali pendanaan yang akan digunakan. Lalu dari mana saja sumber pembiayaan itu? Ya, tentu banyak sumber pembiayaan negara yang digunakan untuk memajukan dan mengembangkan suatu infrastruktur negara.

Teori Hutang Luar Negeri

  • Peranan dana bantuan luar negeri dan modal asing terhadap kemajuan, pertumbuan dan pembangunan ekonomi negera berkembang telah lama menjadi perdebatan diantara kelompok-kelompok perdagangan dunia.
  • Sekelompok ekonom pada tahun 1950-an dan 1960-an berpendapat dan meyakini bahwa bantuan luar negeri mempunyai dampak positif terhadap pembangunan ekonomi negara tanpa menimbulkan gangguan pada masa sesudahnya bagi negara-negara debitor tersebut.

Nufransa mengatakan bahwa "Utang pemerintah terutama untuk pembangunaninfrastruktur yang selama ini masih ketinggalan bila dibanding dengan negara lain". Hal itu membuat pemerintah berlomba -- lomba untuk mengejar ketertinggalan itu. Namun sesuai dengan faktanya pembangunan infrastruktur sering kali terhambat, hal itu tentunya disebabkan karena kurang adanya kesiapan dalam proyek yang salah satunya kurang siapnya rencana anggaran program pembangunan infrastruktur. Padahal Indonesia memiliki banyak sekali sumber pembiayaan salah satunya dengan hutang luar negeri ini.

Sumber pembiayaan pembangunan untuk negara sendiri digolongkan menjadi 2 yaitu sumber pembiayaan konvensional yang artinya sumber pembiayaan yang dihasilkan dari pemerintahan pusat misalnya APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara), APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah),pajak, retribusi dan masih banyak lagi. Lain halnya dengan sumber pembiayaan non-konvensional, yaitu suatu sumber pendanaan yang berasal dari gabungan antara pihak swasta,pemerintah dengan masyarakat yang bersangkutan, misalnya kerja sama antara pemerintah dengan swasta, swadaya masyarakat dan hutang luar negri.

Pada artikel ini saya akan memberikan penekanan terkait hutang luar negeri. Hutang luar negri itu sendiri dapat diatikan sebagai salah satu sumber pembiayaan negara yang wajib dibayar oleh pemerintahan pusat atau menjadi suatu kewajiban pemerintahan pusat yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan perundang -- undangan nomor 1 tahun 2004.

Dibalik Hutang Luar Negeri

Hutang tersebut diberikan kepada pemerintahan negara maju ataupun badan -- badan internasional yang khusus dibentuk untuk memberikan hutang semacamnya dengan kewajiban untuk mengembalikan pokok hutang dengan membayar bunga hutang tersebut. Pinjaman luar negeri itu dapat berasal dari World Bank, Asian Development Bank (ADB), Islamic Development Bank (IDB) dan kreditor bilateral (Jepang,Jerman,Perancis,dll). Dalam suatu pinjaman luar negeri tidak semerta -- merta meminjam kepada negara luar namun tentu ada misi tertentu yang direncanakan pemerintah pusat.

Efektifkah Hutang Luar Negeri?

Lalu apakah hutang luar negeri menjadi sumber pembiayaan yang efektif dan tidak membahayakan suatu negara? Ya, seiring berjalannya waktu hutang luar negri menjadi salah satu sumber pembiayaan alternatif negara. Karena selain paling tepat dan mudah dalam membiayai serta menutupi suatu kekurangan modal pembangunan, hutang luar negeri ini juga terjamin sumber dananya karena dilaksanakan secara countinue (berkelanjutan). Namun seharusnya hutang luar negeri ini berguna untuk menciptakan dan meningkatkan suatu pertumbuhan ekonomi diatas kapasitas pertumbuhan ekonomi yang semestinya. Sehingga seharusnya diberikan penekanan terhadap dua hal yang perlu diperhatikan.

Hal itu ditekankan agar penggunaan hutang luar negeri ini bisa efektif, yaitu dengan cara mengarahkan suatupenggunaan hutang untuk membiayai investasi publik serta stok utang dan tidak boleh melebihi batas maksimum yang telah disepakati. Secara mikro, efektifitas hutang luar negeri bisa juga ditekankan pada kemampuan pelaksanaan proyek dalam mencapai suatu sasaran yang ingin dicapainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun