Mohon tunggu...
Nurul Huda
Nurul Huda Mohon Tunggu... Insinyur - Pemikir dan penganut personifikasisme

saya suka sharing dengan semua orang. semoga bisa menjadi inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Rebo Kasan di Kampung Kademangaran

17 Desember 2014   00:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:10 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_359781" align="aligncenter" width="300" caption="Rebo Kasan"][/caption]

Denger-denger kabar, besok adalah hari Rabu. Ya elaah..., memang besok kan hari rabu, bukan Kamis apalagi jum'at. Memang betul, tapi rabu besok adalah hari rabu yang sangat di tunggu tunggu oleh saya semasa kecil dulu, karena waktu saya kecil, dalam setahun ada hari rabu yang bikin anak anak kecil di kampung bersuka cita, karena di hari itu banyak kue dan jajanan khas daerah, yang nggak bakalan ditemui di daerah lain selain di Jawa. Orang orang kampung serentak membuat kue dan jajanan khas daerah, kemudian mereka saling kirim antara tetangga dan sanak famili, mirip perayaan iedul fitri.

Orang orang kampung menyebutnya "Rebo Kasan" atau "Rebo Wekasan". Rebo artinya hari Rabu, dan wekasan mempunyai arti yang beragam, saya coba jelaskan arti atau makna kasan atau wekasan yaah...

#Kasan dalam bahasa jawa adalah kependekan dari kata pung-kasan, atau terakhir, dan memang rebo kasan jatuh pada hari rabu terakhir di bulan Shafar (sebelum bulan mulud).

#Wekasan dalam bahasa jawa artinya pesanan atau sesuatu yang spesial yang sengaja dipesan.

#Kasan dalam bahasa arab artinya kebaikan (asal kata Hasan, karena lidah jawa jadinya Kasan).

Menurut literatur yang saya baca, tradisi ini dimulai pada zaman ulama Syeikh Abdul Hamid Al-Quds, pengarang kitab klasik Kanzun Najah. Dalam kitab karangannya dijelaskan bahwa dalam setahun terdapat 320.000 bala atau musibah dan 20.000 bahaya yang diturunkan ke bumi, dimana waktu turunnya adalah hari Rabu pada akhir bulan Shafar, itulah mengapa disebut kasan atau pungkasan, atau dalam bahasa indonesia berarti akhir.

Terus kenapa orang orang kampung pada bikin kue dan jajanan khas pada rebo kasan?

Membuat jajanan, kue, dan makanan serta membagikannya kepada tetangga adalah filosofi orang jawa dalam mempererat hubungan silaturrahim. Dengan mengirimkan makanan, diharapkan orang yang dikirimi makanan akan menjadi bahagia, yang tadinya murung akan menjadi senyum, yang tadinya musuhan akan menjadi baikan, dan yang tadinya mengurung diri didalam rumah akan keluar rumah. Dengan bergantinya murung menjadi bahagia, manyun menjadi senyum, dan sifat sifat negatif menjadi positif, diharapkan musibah dan bahaya yang turun bisa dilawan atau dihindari. Atau bahasa di televisi dan media bilang "tolak bala" dan "ngalap berkah".

Pagi pagi kue dan jajanan khas biasanya sudah selesai dibuat masing-masing keluarga, selain dibagikan kepada tetangga dan sanak saudara, makanan dan kue juga sebagian dibawa ke surau atau masjid. setelah berkumpul dan berdo'a bersama dan sebagian lagi melaksanakan sholat sunnah, makanan kemudian dimakan bersama sama di surau. Kalo sudah begini biasanya suasana kebersamaan dan kekeluargaan amat sangat berasa. Meski acara di surau biasanya untuk orang dewasa, tapi kadang saya suka ikutan, saya dan teman teman waktu berharap bisa icip icip makanan dan kue yang tersedia, dan kadang kami saling tukar kue... he he he...

Setelah acara di surau selesai sekitar pkl. 06:30 wib, saya dan teman teman pulang dengan membawa tentengan besek berisi makanan dan kue, betapa senangnya saya waktu itu nenteng makanan dalam besek.

Selain acara di surau dan masjid, tradisi rebo kasan juga dirayakan di tempat saya ngaji, sebelum berangkat sekolah, bersama kakak dan adik, kami  menuju tempat ngaji untuk menemui guru ngaji, tujuannya sih ngirim makanan ke guru ngaji, sebagai ungkapan terimakasih karena sudah mengajari ngaji dan mengenal Al qur'an. Di tempat guru ngaji, suasana sangat ramai, teman teman ngaji dari segala tingkatan berkumpul dan sama sama mengirim kue rebo kasan ke guru ngaji. Lagi lagi disana kami saling tukar kue, dan makan bersama setelah sebelumnya guru ngaji memimpin do'a.  Sungguh suasana itu tidak akan tergantikan seumur hidup.

Setelah mengunjungi guru ngaji, tradisi rebo kasan masih berlanjut di sekolah. Di sekolah-sekolah di kampung, pada hari Rebo kasan para murid membawa makanan khas rebo kasan. Disana makanan akan  dikumpulkan disatu ruangan, dan pada jam pulang sekolah, makanan makanan itu akan saling ditukar dan dibagikan untuk dimakan bersama.

Pengen tau kue khas apa saja yang biasanya dibawa dan dimakan bersama saat perayaan Rebo Kasan? Ini dia kue dan jajanan yang selalu bikin saya kangen pulang kampung  dan pengen jadi anak anak lagi J

#Kue kenil atau intil-intil

1418725495630588587
1418725495630588587

Saya tidak tau asal muasal dinamakan intil intil, sepertinya sih karena bentuk fisik kue ini yang bulat seukuran kelereng dan teksturnya kenyal, dicampur dengan kelapa parut dan gula pasir atau garam.

#Bubur Blohok

Bubur blohok adalah sebutan di kampung saya, nama umumnya adalah bubur sagu. bubur ini terbuat dari tepung dan santan, simbol kelembutan. Bubur blohok tidak  dimakan sendiri, tapi dicampur atau disiram dengan kuah gula merah yang rasanya manis. Rasa manis bagi orang jawa mengandung simbol kekaraban dan kekeluargaan.

#Kue Kapur

Kue ini terbuat dari tepung sagu, berwarna hijau muda yang berasal dari perasan daun suji dan daun pandan, teksturnya sangat lembut dan rasanya gurih. Kue ini dinikmati berbarengan dengan kelapa parut yang diberi sedikit garam halus.

#Gondem

Dalam bahasa orang kampung, gondem bukanlah gandum, tapi biji gondum mirip dengan gandum, biji gondem dikukus dan setelah mengembang, gondem kemudian ditiriskan dan disajikan seukuran nasi kucing, ditaruh diatas potongan daun pisang dengan lekukan dan lidi sebagai penjepitnya. Diatas gondem diberi parutan kelapa yang dicampur sedikit garam halus. Gondem rasanya gurih dan mengandung banyak karbohidrat.

#Gemblong Tekek

Makanan ini sebenarnya sudah familiar di masyarakat Indonesia dengan nama gemblong. Bahannya utamanya dari ubi jalar yang ditumbuk halus dan dicampur gula merah, lalu dipotong potong menyerong. Dinamakan gemblong tekek karena saat memakan gemblong ini, leher kita akan serasa di cekik (dalam bahasa orang kampung saya, dicekik artinya di tekek).

Masih banyak sekali kue khas Rebo Kasan yang bisa saya temui daat perayaan tradisi Rebo Kasan, ada #Kue Klepon, #Ketan salak, #Orog-orog , #gemblong ketan, #ocar acir, #blendung, #ongol ongol, #bongko, #pipis, #Bogis, #wajik, dan masih banyak lagi makanan khas daerah kelahiran saya yang mana jajanan tersebut hanya muncul secara bersamaan setahun sekali, yaitu saat perayaan Rebo Kasan.

Kabayang kan kalo tradisi Rebo Kasan itu membawa cerita dan memori tersendiri buat saya dan teman teman masa kecil di kampung. Aiih.... jadi tambah kangen pengen pulang kampung niiih....

Dilain sisi, banyak orang yang bertanya tentang do'a dan sholat yang dikerjakan oleh masyarakat kampung di hari perayaan Rebo Kasan,  apakah sesuai dengan tuntunan syari'at atau tidak,  tapi Saya tidak akan menjelaskan disini, untuk tahu selengkapnya, mungkin bisa klick ini http://bit.ly/1vUJRYZ . Meski banyak yang mencibir tradisi Rebo Kasan itu haram, bid'ah dan bahkan musyrik, tapi saya tetap merasa senang dengan datangnya rebo kasan, karena saya tidak melihat pada sisi itu, saya melihat dari sisi filosofi dan tidak adanya pelanggaran syari'at pada perayaan rebo kasan di kampung saya. Wallahu a'lam bis showab.

"SELAMAT MERAYAKAN TRADISI REBO KASAN"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun