Sontak Dina pun berdiri mengejar Farid yang berlari sambil tertawa. "Woi hapus gak!"
"Kejar aja kalau lo bisa." Kata Farid sambil berlari dari Dina. Dia sengaja melakukan itu supaya Dina mau berdiri dan berlari menuju sekolah sehingga mereka tidak telat.
Kami pun telah sampai di depan kantor. Kami mengecek sekeliling memastikan apakah sudah ada yang datang lebih dulu dari kami.
"Kepala lo geser dikit Din, gue gak bisa liat." Kata Farid pada Dina.
"Siapa suruh tadi foto gue sembarangan." Balas Dina masih kesal dengan Farid.
"Kalian berdua ini bisa diam bentar gak sih. Dari tadi kayak nyamuk ganggu aja." Ucap Airin kesal pada Farid dan Dina yang dari tadi berdebat.
"Udah udah. Kayaknya emang kita yang pertama datang." Kataku setelah yakin bahwa memang tidak ada orang di dalam kantor.
"Horeee kita menang." Ucap Airin kegirangan.
"Satu kosong." Lanjutnya.
Kami pun memasuki kantor dan duduk di kursi yang telah disediakan khusus mahasiswa peserta KKN.
Tidak lama setelah kami sampai, ada suara kaki yang terdengar semakin dekat menuju kantor. Ternyata itu bapak kepala sekolah. Dia terkejut melihat kami telah datang duluan. Awalnya dia bingung kenapa kami menahan tawa. Setelah berpikir sejenak dia hanya geleng-geleng menahan tawa melihat kami juga menahan tawa. Dia sadar bahwa kami sengaja datang cepat untuk memecahkan rekornya.
"Selamat pagi, Pak." Sapa kami seterentak kepada bapak kepala sekolah.