Dengan hati berdebar, Hana membuka pintu itu dan melangkah masuk. Cahaya terang menyilaukan matanya dan ketika dia membuka mata, dia menemukan dirinya berada di sebuah tempat yang luar biasa. Ada pepohonan yang berbisik, sungai yang berlagu, dan angin yang membawa cerita-cerita yang belum pernah dia dengar sebelumnya.
"Hana"Â sebuah suara memanggil namanya.Â
Dia berbalik dan melihat seorang pria tua dengan rambut putih panjang dan mata yang penuh kebijaksanaan.Â
"Siapa kamu?" tanya Hana.
"Aku adalah Penjaga Cerita. Aku yang menjaga aliran kisah dari dunia ini ke dunia manusiamu" jawab pria itu.
 "Bolehkah aku tahu mengapa aku bisa mendengar bisikan ini?" tanya Hana.
 "Kamu adalah salah satu yang terpilih. Hanya beberapa yang bisa mendengar bisikan kami dan menceritakannya dengan benar dan Kamu memiliki kemampuan untuk mendengar suara-suara yang tak terdengar oleh orang lain. Dan tugasmu adalah mengabadikan cerita-cerita ini" Jawab penjaga cerita.
Hana merasa bangga dan sekaligus terbebani dengan tanggung jawab ini. "Apa yang harus aku lakukan sekarang.?"
"Kembali dan terus menulis. Dan ingatlah, cerita-cerita ini adalah hadiah dan juga tanggung jawab. Gunakan kata-katamu dengan bijak"Â kata Penjaga Cerita.
Dengan penuh rasa syukur, Hana kembali melalui pintu kecil itu dan menemukan dirinya kembali di rumah Zahra.Â
Zahra tersenyum tipis "Sekarang kamu tahu" katanya.Â