Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Relawan - Jejak Pena

Menulislah, karena menulis itu abadi. Tinggalkan jejak kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bebek dan Masker

29 Januari 2023   11:49 Diperbarui: 29 Januari 2023   11:52 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"suara bebek kan memang seperti itu", kataku menimpali

"suara bebek tidak seperti itu kak!" Sami ngotot tak mau kalah

"kalau begitu menurut Sami suara bebek itu bagaimana?"

"kakak dengarkan Sami baik-baik ya"

Aku pun hanya bisa diam dan menganggukkan kepala memperhatikan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Nah sudah mirip baris-baris teks proklamasi. Aku kembali fokus memperhatikan Sami yang mulai mempresentasikan temuannya.

"sini kak, dengarkan Sami! Suara bebek itu seperti ini..."

Ada-ada saja anak ini membuat kakaknya penasaran. Bukankah suara bebek memang wek wek wek seperti stiker whatsapp yang digunakan orang-orang untuk mengekspresikan tawa. Oke, kita dengarkan lagi kira-kira Sami mau bilang apa.

"suara bebek itu oek, oek, oek"

Sontak aku langsung tertawa mendengarkan suara bebek Sami. Hahaha

"kakak nggak boleh tertawa, kalau Sami bicara nggak boleh diketawain"

Hampir saja Sami ngambek dan marah. Perlahan tawaku mulai mereda saat aku mengingat kembali bahwa 'bebek' dalam bahasa Turki itu memiliki makna 'bayi'. Akhirnya aku paham kenapa Sami mengoreksi suara bebek yang aku buat dalam dongeng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun