Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Relawan - Jejak Pena

Menulislah, karena menulis itu abadi. Tinggalkan jejak kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepompong

6 Januari 2023   10:27 Diperbarui: 6 Januari 2023   10:28 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aamiin, oh iya ada apa Puspa? Liburan kali ini kamu mudik kan?”

“Itu yang mau Puspa bicarakan, Ma. Sepertinya liburan kali ini Puspa tidak bisa mudik karena ada larangan mudik dari pemerintah.”

“Terus kamu tinggal sendirian di kontrakan? Kenapa tidak mudik saja, nanti biar Papa jemput kamu.”

“Tidak apa-apa Ma, Puspa juga mau mengabari kalau Puspa berencana untuk tinggal di rumah belajar selama liburan semester ini. Selama bulan Ramadhan juga akan ada banyak kegiatan di rumah belajar. Jadi Puspa tidak akan kesepian.”

“Syukurlah kalau begitu. Mama mengizinkan Puspa untuk tinggal di rumah belajar. Yang terpenting kamu harus selalu jaga kesehatan dan jaga diri baik-baik.”

“Siap Ma, oke deh Puspa mau mengemasi barang-barang dulu. Salam untuk Papa ya, Assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikumussalam.”

Panggilan telepon sudah diakhiri. Meskipun mama Puspa sudah memberi izin, tapi beliau sebenarnya kasihan dengan anak semata wayangnya. Bagaimana kalau anaknya tidak makan, bagaimana kalau anaknya sakit, dan kekhawatiran lainnya.

Hari ini adalah hari di mana Puspa untuk pertama kalinya meninggalkan kehidupannya yang mewah. Dia akan hijrah ke sebuah rumah sederhana yang dihuni oleh lima orang ditambah dirinya. Ada tiga kamar tidur yang masing-masing kamar ditempati oleh dua orang. Puspa tidak satu kamar dengan Senja. Dia menempati sebuah kamar yang sangat rapi. Ada dua ranjang yang dipisah oleh dua meja belajar. Kamarnya memang tidak terlalu luas, tapi terasa nyaman untuk ditempati. Fitri, teman sekamar Puspa adalah seorang mahasiswa baru jurusan Bimbingan Konseling. Fitri adalah seorang mahasiswa yang rajin dan mudah bergaul. Tak butuh waktu lama Puspa dan Fitri berteman akrab dan sering bertukar pikiran atau lebih tepatnya Puspa sering curhat kepada Fitri tentang masalah yang dia alami ataupun perasaan yang dia rasakan. Dan Fitri pun aktif memberikan respon yang baik dan cukup membantu.

Pagi ini semua penghuni rumah belajar sedang sibuk membersihkan rumah dan bersiap menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mereka membagi tugas agar pekerjaan cepat selesai. Setelah membersihkan rumah mereka menghias rumah dengan kertas-kertas hias dan beberapa tulisan motivasi. Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan. 

“Siapa yang mau makan maklube?” Maklube adalah masakan khas Turki berupa campuran nasi, sayur, dan daging yang dimasak di sebuah panci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun