Mohon tunggu...
Nurul Fahmy
Nurul Fahmy Mohon Tunggu... -

Selalu banyak mimpi...Berdomisili di Jambi. Suka membaca, tapi sedikit menulis...

Selanjutnya

Tutup

Nature

Banjir di Hulu, Berkah di Hilir

23 November 2013   23:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:45 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap rumah, biasanya terdapat satu tangkul yang terpasang di belakang rumah. Tangkul ini mampu menjaring sampai satu kilo ikan jenis Betok dan Sepat sekali angkat. Tergantung besar kecilnya ukuran tangkul yang  terbuat dari jaring dan bambu ini, dan kedalaman air.

Sebagian warga juga menjadi suka memancing. Para ibu, nenek-nenek dan anak-anak biasanya memancing ikan dengan alat sederhana.  Menangkap ikan dengan cara memancing bagi mereka adalah satu-satunya cara untuk tidak menghabiskan sumber daya yang tersedia. Dengan memancing, secara otomatis hasil tangkapan akan terseleksi dengan sendirinya antara ikan yang besar dan yang kecil.

Panen ikan ini juga dimanfaatkan sebagian warga membuat kemplang atau sejenis kerupuk dari campuran tepung dan ikan. Hasil olahan ini bisa tahan lama dan awet serta bisa digunakan sebagai lauk makanan. Mereka juga memproduksi ikan asin dari hasil tangkapan itu.

Pasir dan Kayu

Sukardi, penambang pasir di kawasan Ancol Jambi yang masih termasuk wilayah Hilir Sungai Batanghari mengatakan, produksi pasir pascabanjir ini juga diprediksi meningkat dari hari-hari biasa.   "Pasir dibawa hanyut dari Uluan dan mengendap di sini," katanya. Namun mereka biasanya harus menunggu sampai debit air benar-benar berkurang.

Namun, sambil menunggu air benar-benar surut di Sungai Batanghari, sebagain warga biasanya mulai turun untuk mengupulkan potongan-potongan kayu yang terbawa hanyut dari Ulu. "Kayu-kayu itu bisa jadi sisa hasil penebangan liar para penjarah hutan di wilyah Ulu," ucapnya.

Dengan banyaknya material yang terbawa, termasuk berbagai macam ikan dan udang selama banjir di Batanghari ini, merupakan wujud keadilan dan hubungan saling ketergantungan antara Ulu dan Ilir. "Banjir yang dikirim dari Ulu ke Ilir, pada dasarnya adalah bentuk lain hubungan saling ketergantungan dan saling membutuhkan itu. Banjir yang datang dari Ulu membawa banyak faedah dan manfaat bagi masyarakat di Ilir," ucapnya.

Demikianlah alam menunjukkan kearifannya melalui air dan sungai bagi kesejahteraan kehidupan umat manusia di atas bumi ini.

Nurul Fahmy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun