Mohon tunggu...
nurul aulia azzahra
nurul aulia azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - NURUL

HAVE A NICE DAY

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Dunia Pendidikan dalam Merdeka Belajar dan Perubahan UN

6 Maret 2021   13:48 Diperbarui: 6 Maret 2021   13:53 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transformasi adalah sebuah proses perubahan secara berangsur-angsur sehingga sampai pada tahap ultimate, perubahan yang dilakukan dengan cara memberi respon terhadap pengaruh unsur eksternal dan internal yang akan mengarahkan perubahan dari bentuk yang sudah dikenal sebelumnya melalui proses menggadakan secara berulang-ulang atau melipatgandakan.jadi adanya sebuah transformasi dalam dunia pendidikan itu dapat dimulai dari transformasi pola pikir.dan pendidikan adalah salah satu landasan terbesar untuk perubahan perubahan yang kita inginkan. Pendidikan bukan hanya di dapat dari sekolah,pendidikan paling utama di dapat dari keluarga,lalu masyarakat seperti pengenalan dengan budaya ataupun lingkungan nya.

Pendidikan adalah salah satu penunjang untuk adanya perubahan dimasa depan.dimana semakin maju nya pendidikan di Indonesia maka dapat dipastikan bahwa masa depan anak bangsa akan terjadi perubahan perubahan yang sangat besar.banyak inovasi inovasi yang akan terus diciptakan.Untuk adanya perubahan besar haruslah melakukan step by step,nah beberapa langkah yang sudah maupun akan di terapkan dalam dunia pendidikan adalah perubahan UN pada peserta didik juga program merdeka belajar yang sudah mulai diterapkan dalam proses pembelajaran.

PERUBAHAN UJIAN AKHIR NASIONAL DI TAHUN 2021

 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (MENDIKBUD RI) Nadiem Makarim menyatakan bahwa Ujian Nasional (UN) akan terubah formatnya menjadi asesmen kompetensi minimum. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.

Dulu saat masih dijalankannya program UN,para peserta didik dipilih untuk bisa masuk SMP dan SMA berdasarkan nilai UN nya,lalu beranjak dari situ meledak industry bimbel untuk siswa mendapat tambahan belajar,dan mendapatkan angka tertinggi agar dapat memasuki sekolah sekolah negri yang diminati banyak orang.Untuk bisa mendapatkan bimbel terbaik para orang tua haruslah menyediakan dana yang juga besar.oleh karna itu para anak anak yang mampu pastilah berkumpul di sekolah sekolah negri unggulan,sebaliknya anak anak yang tidak mampu berkumpul di sekolah sekolah swasta.inilah yang dinamakan diskriminasi nasional,yang terjadi selama berpuluh puluh tahun saat UN dijalankan.

Nah, balik lagi ke assessment nasional yang dimaksud disini adalah mengukur system pendidikan nasional di Indonesia, bukan dengan UN yang mengukur komptensi individu siswa yang hanya di nilai dalam beberapa tes dengan mata pelajaran yang ditentukan.mengahbiskan bertahun tahun umurnya untuk menjalankan pendidikan yang pada akhirnya hidupnya akan dihakimi oleh waktu 2 jam di dalam ruangan.Jadi assessment nasional disini mengukur kualitas belajar disekolah nya seperti apa,dan tes ini bukanlah tes yang dapat dipelajari untuk mendapatkan angka yang lebih tinggi.bukan suatu hal yang bisa di hafal bukan suatu hal yang bisa di bimbelkan.assement ini ialah mengukur nalar kita untuk menjadi kritis,memproses informasi,memecahkan masalah dan kemampuan kita menganalisa.para peserta didik ini akan melewati tes assement kompetensi,survey karakter dan juga survey lingkungan sekolah yang dikemas dalam satu tes.

Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM: literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.

Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

MENDIKBUD RI menekankan bahwa penyusunan asesmen kompetensi berbasis pada penilaian daya nalar menggunakan bahasa (literasi) dan daya nalar berbasis data angka (numerasi) yang bertolok ukur dari konsep Programme for International Student Assessment (PISA). Dimana tahun 2019 menunjukkan hasil penilaian pada siswa Indonesia hanya menduduki posisi keenam dari bawah; untuk bidang matematika dan literasi, Indonesia menduduki posisi ke-74 dari 79 Negara.

Konsep penilaian ini merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam model pendidikan setelah UN terakhir pada tahun 2020. Literasi dan numerasi dapat digunakan sebagai modal dasar bagi siswa untuk memahami teknis dan konsep dalam mata pelajaran secara berkelanjutan. Adapun UN yang selama ini dilaksanakan sebagai penilaian akhir selalu bertolok ukur pada kognitif dan pemahaman materi, tidak berdasarkan aplikasi yang real untuk pencapaian kemampuan siswa dalam kehidupan nyata. Wacana perubahan ini dapat menimbulkan tantangan baru bagi seluruh pihak terkait, baik siswa, guru, maupun stakeholder lainya. Pelaksanaan UN yang semula penilaian berbasis sumatif dan kognitif berubah drastis menjadi penilaian yang berbasis formatif, aplikasi dan analisis.

CONTOH SOAL ASSESMENT KOMPETENSI MINIMUM

Molekul organik

Waktu disposisi

Kulit pisang

6 minggu

Kulit jeruk

5 bulan

Kantong kertas

8 minggu

Sisa apel

2 bulan

Pilih setuju atau tidak setuju dan ketik penjelasanmu!

Seorang siswa ingin menggabungkan data waktu dekomposisi sampah organik dan anorganik menjadi sebuah diagram batang. Ibu guru tidak menyarankan hal tersebut. Setujukah kamu dengan saran ibu guru? Jelaskan!

Nah di atas telah saya sajikan bagaimana bentuk soal dalam AKM.lalu masalhnya disini,bagaimana seorang murid yang biasanya menjawab soal yang lebih didominasi dengan angka dan siswa langsung di tuntut untuk menghitung dengan cepat.namun disini siswa diarahkan untuk menganalisis dan dikaitkan dengan bagaimana metode guru di dalam kelas yang akan di gunakan.

Sejak diputuskannya perubahan UN dengan soal seperti di atas,ada beberapa hal yang bisa dilakukan guru agar anak tetap bisa menjawab semaksimal mungkin namun tetap menggunakan pemikirannya sendiri,yang pertama guru dapat mengubah cara mengajarnya di dalam kelas dengan tetap menjaga focus si anak.ada berbagai macam cara untuk bisa menjaga focus anak,ada beberapa guru yang mengajar dengan killer namun tetap sistematis dan sampai kepada si anak.ada yang mengajar dengan santai namun pembawaannya dapat membuat anak nyaman dengan proses pembelajaran tersebut.Kedua,guru dapat membentuk sebuah tim,namun di dalam tim tersebut guru tetap lah sebagai leader,dimana peserta didik mampu bertukar pikiran dengan sesama temannya juga tetap dapat mengajukan pendapatnya kepada guru agar tetap bisa di arahkan bagaimana pemikiran anak yang seharusnya.

Lalu mentri pendidikan Nadiem makarim dalam live instagramnya menyampaikan  rumusan 6 profil pancasila yaitu isinya profil Pelajar Pancasila adalah arah dan tujuan sistem pendidikan kita kedepan. SDM unggul merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,isi dari hal tersebut adalah :

  • Kreativitas
  • Kemandirian
  • Keimanan
  • Gotongroyong
  • Problem solving
  • Kebhinekaan global

Dari pertanyaan pertanyaan yang terkandung di dalam assement tadi akan mengukur sebanyak mungkin 6 profil pelajar tersebut,seperti seberapa besar murid murid menentukan aktivitasnya dikelas atau bisa disebut kemandirian,atau seberapa besar murid murid mampu membentuk seuah tim  dalam profil pacasila dan lain sebagainya.jadi dalam instrument tersebut kita akan menemui suatu gambar dalam sekolahnya.sehingga sekolah tersebut mendapat informasi dimana kekurangannya,atau dimana kelebihannya dan apa saja langkah langkah yang bisa dilakukan.

Jadi disini yang menjadi sorotannya aalah bagaimana kita bisa membentuk dengan system assement data dapat menghasilkan kulitas cara mengajar  yang baik agar menghasilkan manusia manusia Indonesia berkarakter sesuai dengan profil pelajar pancasila yang telah dirumuskan.

Adapun cara untuk bisa dilakukan agar melatih para para pengajar Indonesia yang pastinya belum memiliki basic tertentu,dan pastinyan harus dilakukan dalam step by step seperti :

  • Melakukan pengukuran,sebelum kita berbicara mengenai kualitas sebagai pengajar harus bisa mengukur sampai dimana kompetensi muridnya,juga mengukur dari beberapa data survey internasional agar bisa melihat sudah seberapa jauh kita tertinggal.
  • Baru lah kita bisa berbicara bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas guru ,karna satu satunya cara untuk meningkatkan kulitas pembelajaran adalah dengan meningkatkan kemampuan guru untuk mengajar.

Beranjak dari system perubahan UN,transformasi dalam dunia pendidikan juga dengan program merdeka belajar yang sebenarnya perubahan UN itu sendiri adalah salah satu gebrakan merdeka belajar  yang  diterapkan oleh KEMENDIKBUD.Merdeka belajar itu sendiri adalah adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Anwar Makarim.Esensi kemerdekaan berpikir, menurut Nadiem, harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Nadiem menyebut, dalam kompetensi guru di level apa pun, tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi.

Untuk tenaga pengajar atau kita sebut dengan guru,ada berbagai macam aspek yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru.tapi yang pertama kali adalah kita harus memberikan kebebasan guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar nya secara mandiri,kita dapat mendirikan platfon platfon yang bisa dia akses sesuai dengan kemampuannya sendiri.

Namun yang terpenting adalah guru juga harus mampu mempunya profil pancasila tersebut dalam dirinya.berarti tidak hanya murid tenaga pengajar pun harus mampu menerapkan hal tersebut.akan sangat sulit anak anak kita kreatif kalo guru nya tidak kreatif,akan sulit anak itu mandiri jika gurunya tidak mandiri,jadi bagaimana kita ingin membentuk anak anak itu berkolaboratif dan berpartisipatif jika gurunya tidak memahami cara yang tepat untuk menerapkann hal tersebut.

Jadi menjadi guru yang baik haruslah mempunyai mindset yang baik,mindset yang di tanamkan untuk terus belajar.jadi disini sebenarnya tidak hanya murid yang harus belajar,guru pun sama halnya.Karna untuk bisa mengajar seorang guru harus terus belajar.juga untuk menjadi lebih baik dapat juga dengan melihat orang orang yang sudah hebat,orang orang yang lebih jago untuk nantinya kita jadikan role model dalam kehidupan kita.

Wacana pelaksanaan asesmen kompetensi ini membuat guru harus lebih kreatif dalam menentukan bahan penilaian. Hal ini akan mempengaruhi kebiasaan guru yang mengacu pada silabus tanpa adanya improvisasi model pembelajaran dan berlaku konservatif pada model pembelajaran yang konvensional. Sedangkan, gagasan memberlakukan konsep literasi dan numerasi yang disusun secara mandiri oleh guru merupakan model penilaian yang bersifat progresif. Sehingga, target Kebijakan Merdeka Belajar tidak dapat terlaksana secara komprehensif. Hal diatas menujukkan bahwa guru dituntut untuk kreatif mengembangkan penilaian bagi siswanya.

Upaya pemerataan kualitas guru dalam melaksanakan penilaian berbasis literasi dan numerasi dapat dimulai sejak dini melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). MGMP merupakan wadah perkumpulan bagi para guru mata pelajaran yang berada di suatu sanggar, sekolah kabupaten/kota yang berfungsi sebagai sarana berkomunikasi, belajar, bertukar pikiran dan pengalaman dalam rangka meningkatkan kinerja guru sebagai praktisi/pelaku perubahan reorientasi pembelajaran di kelas (Anwar: 2011: 1). Melalui pengertian diatas, MGMP dapat membantu guru dalam mengembangkan inovasi pembelajaran didaerahnya.

Daftar Pustaka 

- Anwar, Kafsul & Harni Hendra. 2011.perencanaan system pembelajaran kurikulum satuan pendidikan .Bandung:Alfabeta

- Ningsih, Widya. "Merdeka Belajar melalui Empat Pokok Kebijakan Baru di Bidang Pendidikan | Suara Guru Online"

- Nio Awandha Nehru, ASESMEN KOMPETENSI SEBAGAI BENTUK PERUBAHAN UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN INDONESIA: ANALISIS DAMPAK DAN     PROBLEM-SOLVING MENURUT KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR, Blitar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun