Mohon tunggu...
nurul afifah soe
nurul afifah soe Mohon Tunggu... Administrasi - Perpetual Learning

Interested in the fields of philosophy and literature.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenapa Gen Z Mudah Overthinking? Penjelasan Dampak dari Overthinking dan Tips Mengurai Overthinking dalam Islam

10 Oktober 2024   08:44 Diperbarui: 10 Oktober 2024   08:48 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Memahami Takdir (Qadar)

             Dalam Islam, ada keyakinan bahwa segala sesuatu sudah ditetapkan oleh Allah melalui takdir-Nya (qadar). Pikiran berlebihan sering muncul dari kekhawatiran tentang hal-hal di luar kendali. Keyakinan kepada takdir membantu menerima kenyataan bahwa apa pun yang terjadi, itu sudah dalam perencanaan Allah dan memiliki tujuan tertentu. Allah berfirman:

"Katakanlah: Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal" (QS. At-Taubah: 51).

8. Memperbanyak Membaca Al-Qur'an

             Al-Qur'an adalah sumber ketenangan hati dan pikiran. Membaca dan memahami makna dari ayat-ayat suci dapat membawa kedamaian batin. Surah-surah seperti Al-Fatihah, Al-Baqarah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas sering dianjurkan untuk dibaca ketika merasa cemas atau khawatir.

             Dengan menerapkan ajaran-ajaran Islam ini secara konsisten, Gen Z dapat mengurangi overthinking dan menjalani hidup dengan lebih tenang, penuh keimanan, serta tawakkul kepada Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun