Overthinking yang menyebabkan kecemasan atau serangan panik bisa mempengaruhi pola pernapasan. Seseorang mungkin mulai bernapas lebih cepat atau dangkal, yang disebut hyperventilation. Ini bisa menyebabkan pusing, kesulitan bernapas, atau bahkan rasa sesak di dada.
7. Perubahan Berat Badan
      Stres akibat overthinking dapat menyebabkan perubahan nafsu makan. Beberapa orang mungkin kehilangan nafsu makan dan berat badan mereka turun, sementara yang lain mungkin mencari kenyamanan dalam makanan dan mengalami kenaikan berat badan yang signifikan, terutama karena kecenderungan untuk makan-makanan yang tidak sehat.
8. Kulit Bermasalah
      Stres kronis dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat, eksim, atau psoriasis. Overthinking dapat memicu flare-up kondisi kulit tersebut, karena hormon stres mempengaruhi keseimbangan hormon tubuh yang berdampak pada kesehatan kulit.
9. Peningkatan Risiko Ketegangan Otak
      Pikiran yang berlebihan dapat menyebabkan ketegangan otak yang berujung pada gangguan kognitif seperti sulit berkonsentrasi, masalah ingatan, atau kebingungan mental. Ini sering kali disertai dengan perasaan lelah mental yang ekstrem.
10. Dampak pada Sistem Reproduksi
      Pada beberapa kasus, overthinking yang mengarah pada stres kronis juga dapat mempengaruhi sistem reproduksi. Stres bisa mengganggu siklus menstruasi pada perempuan, sementara pada laki-laki, stres kronis dapat mempengaruhi libido dan fungsi seksual.
      Secara keseluruhan, overthinking dapat menyebabkan serangkaian gangguan fisik yang serius jika tidak dikelola dengan baik. Penting untuk menyadari bahwa menjaga kesehatan mental melalui cara-cara seperti relaksasi, olahraga, dan mencari dukungan sosial juga dapat membantu melindungi kesehatan fisik.
Tips yang bisa dilakukan Gen Z agar tidak mudah OverthinkingÂ