Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mas Nadiem Kapan Membuka Keran Pendidikan? Sudah Banyak yang Ingin Membasuh Tangan

9 Maret 2021   20:50 Diperbarui: 9 Maret 2021   22:01 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membuka keran pembelajaran bukan berarti sekolah kembali seperti ketika belum terjadi pandemi. Kalau membuka sekolah dari SD hingga PT sama saja bunuh diri. Namun seperti yang saya tulis di atas memfungsikan ekstra yang memang diperlukan dengan peserta yang terbatas, bahkan mungkin sangat terbatas. Dengan metode yang tepat semua guru se-Indonesia sebenarnya tahu apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan.

Dan Mungkin Juga Keran pendidikan yang lama bisa-bisa malah mapet tidak bisa lagi buat meneteskan air tidak bisa lagi digunakan meski hanya untuk membasuh tangan.  Demikian juga kalau lama-lama pendidikan diisolasikan dengan tidak ada pola pikir yang progresif bisa-bisa  hilangnya satu tahun anak untuk berpikir yang berarti juga tertundanya  kesempatan berkembangnya masa emas anak.
 
Masih ada empat bulan lagi untuk menuju tahun ajaran 2021/2022. Waktu yang sangat sedikit ini bisa dimanfaatkan untuk menentukan suatu kebijakan yang tidak lagi menutup  sekolah tetapi membukanya kembali. Hanya saja kalau kekhawatiran sudah di depan mata memang lebih baik seperti ini saja, anak dikontrol oleh gadget. Hehehehe...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun