Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kamu Menyamar pun Saya Tahu...

20 Oktober 2020   15:20 Diperbarui: 20 Oktober 2020   16:04 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dengarkan aku Nimas, waktuku sangat sedikit. Karena,  jika prajurit penjaga Parang Garuda tahu jika aku tidak ada dalam ruangan tempat aku ditahan maka sangat beresiko adik-adikku yang  sekarang pun sebagai sandera agar aku mau menuruti kemauan mereka."

"Sangat licik mereka itu."

"Nimas dengarkan rencanaku, saya akan membisikkannya  padamu."

Rayung Wulan yang sudah demikian dekat  tidak menyangka jika dirinya diraih kemudian didekatkan dirinya pada bibirnya. Desiran halus dihatinya dan degup jantungnya tidak terbendung lagi. 

Ingin segera ia lampiaskan seluruh hasratnya, namun dalam kesadaran dirinya harus bisa menjaga kehormatannya. Terlebih dia adalah putri seorang Adipati.

Setelah Soponyono  membisikkan rencana-rencananya, sebersit kegembiraan terpancar di wajah Rayung Wulan. Karena ia percaya dengan kemampuan Soponyono. Ya, ia sangat yakin seyakin fajar akan tiba  esok hari.

(Pati, 20 Oktober 2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun