"Dengarkan aku Nimas, waktuku sangat sedikit. Karena,  jika prajurit penjaga Parang Garuda tahu jika aku tidak ada dalam ruangan tempat aku ditahan maka sangat beresiko adik-adikku yang  sekarang pun sebagai sandera agar aku mau menuruti kemauan mereka."
"Sangat licik mereka itu."
"Nimas dengarkan rencanaku, saya akan membisikkannya  padamu."
Rayung Wulan yang sudah demikian dekat  tidak menyangka jika dirinya diraih kemudian didekatkan dirinya pada bibirnya. Desiran halus dihatinya dan degup jantungnya tidak terbendung lagi.Â
Ingin segera ia lampiaskan seluruh hasratnya, namun dalam kesadaran dirinya harus bisa menjaga kehormatannya. Terlebih dia adalah putri seorang Adipati.
Setelah Soponyono  membisikkan rencana-rencananya, sebersit kegembiraan terpancar di wajah Rayung Wulan. Karena ia percaya dengan kemampuan Soponyono. Ya, ia sangat yakin seyakin fajar akan tiba  esok hari.
(Pati, 20 Oktober 2020)