Mohon tunggu...
Nurul FitriFadilah
Nurul FitriFadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Problem Based Learning, Meningkatkan Pemahaman dan Partisipasi Peserta Didik Membaca Teks Prosedur Bahasa Inggris

13 Desember 2022   22:15 Diperbarui: 13 Desember 2022   22:55 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Mention the verbs used in the text!

 

Peserta didik menjawab pertanyaan tersebut dengan bervariasi. Ada yang sudah tepat dan ada yang belum tepat. Dengan masalah tersebut kemudian guru membagi peserta didik ke dalam kelompok yang terdiri dari 4 anggota. Secara berkelompok, peserta didik mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks prosedur terkait resep makanan pisang goreng.


  • Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
  • Peserta didik kemudian berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengidentifikasi teks prosedur yang disajikan terkait tujuan, struktur teks dan unsur kebahasaan.  Setelah mengidentifikasi teks prosedur pisang goreng, guru menelaah bersama-sama hasil kerja peserta didik. Guru meminta 1-2 kelompok menyampaikan hasil identifikasi secara lisan, kelompok lain menanggapinya.
  • Setelah itu, guru memberi penguatan terkait hasil diskusi peserta didik.
  • Selanjutnya, guru memberikan ice breaking. Peserta didik menebak kata tentang gambar terkait bahan-bahan dan kata kerja yang digunakan dalam teks prosedur resep makanan. Bagi peserta didik yang mampu menebaknya diminta menuliskan kata di atas gambar tersebut di papan tulis. Peserta didik antusias bergiliran menebak kata yang tepat.

Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok 

  • Pada tahapan berikutnya, guru membagikan lembar kerja yang berisi 2 teks prosedur terkait resep untuk dibandingkan secara berkelompok.
  • Dengan didampingi guru, secara berkelompok peserta didik membandingkan 2 teks prosedur lisan dan tulis terkait resep. Peserta didik disajikan teks 1 berupa teks prosedur lisan yang dituangkan dalam bentuk cerita tertulis, teks 2 berupa teks tulis dan tabel yang terdiri dari 4 kolom. Pada kolom pertama berisi nomor, kolom kedua berisi hal yang harus dibandingkan seperti; tujuan teks, struktur teks, jenis teks prosedur lisan/tulis dan unsur kebahasaan, kolom ketiga tertulis "Teks 1" dan kolom keempat tertulis "Teks 2". Peserta didik setelah mengidentisikasi diminta untuk mencentang kolom teks 1 dan teks 2 terkait hal yang dibandingkan jika ada dicentang jika tidak ada ditulis tanda -.
  • Di bawah tabel, siswa juga diberikan pertanyaan pemandu terkait kesimpulan dari teks yang telah dibandingkan, seperti :
  • 1. What are the differences of the two text?
  • 2. What are the similarities of the two text?
  •  
  • Kedua teks yang harus dibandingkan merupakan teks prosedur terkait resep makanan how to make crispy oyster mushroom. Pada teks 1 seseorang menceritakan pengalamannya tentang kegiatan belajar, membaca koran atau majalah sambil makan makanan ringan. Makanan ringan tersebut ia buat sendiri. Ia akan membuat makanan sesuai dengan bahan yang tersedia di kulkas. Pada saat itu, ada jamur, tepung dan bahan lainnya sehingga ia memutuskan untuk memasak jamur krispi. Pengalamanya dalam menyiapkan bahan dan cara membuatnya ia tuangkan dalam cerita tersebut. Sedangkan, pada teks 2, peserta didik disajikan teks prosedur yang sudah tersusun dari judul, bahan dan cara membuatnya seperti pada umumnya teks resep disajikan.
  • Peserta didik berdiskusi dan mengisi tabel ceklis yang disajikan.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 

  • Selanjutnya, perwakilan tiap kelompok maju ke depan untuk menjelaskan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan terkait teks prosedur how to make crispy oyster mushroom yang telah dibandingkan.
  •  
  • Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 
  • Dengan didampingi guru, peserta didik memberi tanggapan terkait penjelasan teks prosedur yang disampaikan peserta didik lain. Guru memberi penguatan terhadap materi teks prosedur. Peserta didik mengumpulkan lembar kerjanya.

Kegiatan Penutup

  • Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat ringkasan materi yang sudah dipelajari. Setelah membuat ringkasan, guru memberikan pertanyaan sebagai berikut:
  • 1. What are we learning?
  • 2. Mention the generic structures of procedure text?
  • 3. mention the example of language features in procedure text?
  • Dengan bimbingan guru, peserta didik menjelaskannya dalam bahasa Inggris.

  • Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan melalui link yang dibagikan untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran, seperti:
  • 1. What do you feel after learning this lesson?
  • 2. What do you like most in this learning process?

  • Peserta didik menuliskan komentar mereka. Kemudian guru memperlihatkan komentar yang telah dikirimkan melalui proyektor. Guru membacakan refleksi sementara siswa mendengarkan. Peserta didik bersorak sorai saat komen mereka dibacakan.
  • Terakhir, guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran yang akan datang.

Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, berikut adalah dampaknya:

  1. Mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah dalam menjawab  teks bacaan bahasa Inggris (reading comprehension) menjadi meningkat. 
  2. Model pembelajaran Problem Based
    Learning memberi motivasi peserta didik untuk belajar lebih partisipatif untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang diberikan oleh guru.
  3. Model pembelajaran Problem Based Learning menantang para peserta didik untuk belajar dan bekerja berkelompok untuk mendapatkan dan mencari solusi dari permasalahan.
  4. Penggunaan media berbasis TPACK membuat situasi pembelajaran lebih menyenangkan, menarik dan interaktif.

Dalam proses Problem Based Learning, guru berhasil membangun rasa percaya diri peserta didik  dalam belajar dan membuat peserta didik lebih memahami teks bacaan bahasa Inggris melalui slide power point dan peserta didik lebih partisipatif dalam proses pembelajaran.

Referensi

Bardi, & Jailani. (2015). Pengembangan Multimedia Berbasis Komputer untuk Pembelajaran Matematika Bagi Siswa SMA. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 2(1), 49--63.

Lubis, S. (2014). efektivitas Problem based learning untuk meningkatkan kemampuan reading comprehension. Universitas Pemdidikan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun