Mohon tunggu...
Nurul Hidayati
Nurul Hidayati Mohon Tunggu... Dosen - Psychologist

Ordinary woman; mom; lecturer; psychologist; writer; story teller; long life learner :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Anak Menarik Diri dan Murung, Bahaya Depresi Terselubung

22 Juli 2016   05:18 Diperbarui: 23 Juli 2016   20:43 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hal kondisi depresi yang terjadi pada orang-orang dekat kita, baik anak-anak, remaja, ataupun dewasa...kita bisa berkontribusi meringankan penderitaannya. Minimal dengan menghapus stigma. 

Orang yang sedang depresi memiliki kadar self blaming yang sangat tinggi, maka usah menambah beban mereka dengan memberikan judgement. Kata-kata yang suportif, yang positif jauh lebih bermankna dan bermanfaat.

sumber: themighty.com
sumber: themighty.com
Salah seorang teman psikiater berkata, "depresi itu bukan dosa..seperti ketika orang terkena demam atau terserang kanker... namun ketika kita tak berbuat apapun terhadapnya...di situlah kita berdosa"

Dan pengabaian serta pembiaran, dalam banyak kasus, memang merupakan "dosa" yang merusak dan memperburuk keadaan... Apalagi di negeri yang masih berkutat dengan kebutuhan pokok / mendasar (baca: sandang-pangan-papan) seperti negeri kita ini, issue mental health kerap kali dikesampingkan.

Ke Mana Bisa Mencari Pertolongan?

Paling praktis, hubungi rumah sakit yang memiliki layanan psikologi atau psikiatri terdekat. Beberapa puskesmas juga sudah memiliki layanan psikologi. Pilihan lainnya yakni menghubungi universitas terdekat yang memiliki layanan psikologi atau psikiatri. Jika Anda tinggal di kota besar, pilihan yang ada lebih bervariasi. 

Ada beberapa LSM yang memiliki layanan hotline untuk seseorang yang sedang membutuhkan konseling, apalagi mereka yang mengalami depresi dengan suicidal thoughts. Bagaimanapun, feel free to choose... pilihan mana yang sekiranya nyaman dan lebih bisa membantu. Search di internet saya kira juga sangat membantu, banyak komunitas positif di dunia maya terkait issue kesehatan mental & well being untuk beragam usia: anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia.

Semoga tulisan ini bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun