"Luar biasa kemacetan Pak Daeng Nur, saya dari Pejuang Harapan Indah, Medan Satria Kota Bekasi, berangkat jam 23.00 keluar tol Bogor menuju Puncak macettttttt..Akhirnya mutar balik, nggak jadi deh kumpul dengan teman2 KKSS & IWSS," tambah Pak Muin Hafied.
"Kemarin keponakan ke Cianjur dari Kota Bogor 8 jam di perjalanan baru tiba di tempat tujuan," kata Agus Widiyanto, teman wartawan yang kini alih profesi jadi guru di Bogor.
MACET (TOTAL) HOROR DI PUNCAK
Ini pengalaman teman Iswanto Faisal, rombongan lain yang semula juga akan bergabung di acara Family Gathering KKSS-IWSS. Namun karena macet di perjalanan, mereka terjebak di jalan dan tidak sampai ke lokasi tujuan. Berikut ceritanya.
Perjalanan wisata yang berubah menjadi perjalanan dan pengalaman  HOROR akibat kemacetan yang sangat parah (total) dalam perjalanan ke Puncak.
Awalnya rombongan kami (Ustad Supriadi, Iswanto Faisal, Amir Mappa, Nurhidayat, Arief & Saiful) yang menggunakan mobil pribadi akan menyusul rombongan besar KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) dan IWSS (Ikatan Wanita Sulawesi Selatan) Kota Bekasi yang akan mengadakan Family Gathering di Puncak tanggal 15-16 September 2024.
Berangkat dari kediaman Ustad Supariadi, setelah makan siang sekitar jam 12.00, rombongan kami mulai berangkat menuju tujuan acara di Megamendung - Puncak. Kami mengambil jalan masuk tol Jagorawi seperti biasa bila rekreasi ke Puncak, namun selepas tol Bekasi Timur dan memasuki daerah Cibubur kepadatan kendaraan mulai mengular (macet).Â
Atas kesepakatan bersama, kami berinisiatif mencari jalur alternatif lain menuju Puncak, yaitu lewat Cileungsi-Jonggol-Cianjur-Puncak.
Awalnya perjalanan seperti umumnya kendaraan lewat Cileungsi-Narogong ramai dan padat. Namun tetap berjalan normal sampai memasuki daerah Jonggol sekitar pukul 3 atau 15.00 sore.
Rombongan mampir sejenak di mesjid untuk sholat Dhuhur & Ashar (jama) dan makan siang sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke lokasi tujuan.