Saya merupakan pengguna setia mikrotrans jaklingko untuk mobilitas dalam berpergian kemanapun, ini merupakan cerita pengalaman saya selama menggunakan layanan tersebut.
Dioperasikan sejak 2018, mikrotrans merupakan armada yang bersetara dengan angkot, namun dalam sistem pengoprasiannya mikrotrans jauh lebih tertib ketimbang dengan angkutan kota (angkot) pada umumnya.
Mengapa saya katakan jauh lebih tertib ? Berikut alasannya.
Hanya bisa berhenti pada plang penanda bus stop.
Seperti halnya transjakarta yang memiliki halte dan hanya bisa berhenti pada setiap halte tersebut, mikrotrans juga punya hanya saja tempat pemberhentian mikrotrans lebih banyak ditandai dengan plang bus stop dengan tanpa adanya halte.
Prosedur dan aturan yang diterapkan juga cukup ketat, karena para supir mikrotrans tidak diperbolehkan menaik turunkan penumpang selain di tempat pemberentian yang sudah di sediakan.Â
Jika ketahuan dari salah satu armada tersebut menaik turunkan penumpang bukan pada tempatnya, maka sang sopir mikrotrans tersebut akan mendapatkan sangsi dari atasannya.
Hal ini menurut saya sangat efektif dalam mengurangi kepadatan lalu lintas di beberapa lokasi ramai angkot ngetem seperti halnya di pasar, Â stasiun, mall dan beberapa tempat lainnya yang seharusnya lancar akan tetapi menjadi macet karena ulah sopir angkot yang berhenti sembarangan.
Metode pembayaran Multi trip.