Ilmu hitam atau yang lebih dikenal dengan guna-guna, adalah ilmu yang diamalkan untuk mencelakakan orang-orang tertentu. Biasanya dilatari oleh sakit hati atau balas dendam. Targetnya supaya korbannya sakit, gila, bahkan sampai mati.
Dila bukan nama sebenarnya, seorang bidan desa bertugas di daerah terpencil dalam wilayah J. Setahun lebih Gadis kalem ini menderita penyakit aneh. Kulit wajahnya melepuh seperti terbakar.
Berbagai usaha penyembuhan telah dilakukannya. Namun penyakit tak kunjung ketemu obatnya. Ibunda Dila curiga, kalau anaknya tersebut korban guna-guna.
Kecurigaan tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, gadis imud kuning langsat itu pernah menolak lamaran seorang pria beristeri warga desa tempatnya bertugas. Tak lama kemudian, dia kehilangan celana dalam di jemuran.
Baca juga: Terobosan Baru Pemerintah Swiss untuk Mengadakan Pakaian Dalam bagi Tentara Wanitanya
Terlepas dari benar atau tidaknya asal usul penyakit Dila tersebut, sampai sekarang keabsahannya belum terbukti secara klinis. Sebab, sihir ini selalu identik dengan mistisme. Dalam agama, ilmu hitam ini sangat dilarang.
2. Pencurinya Mengidap Kelainan Seksual.
Menurut Ifada Nur Rohmaniah, pelaku pencurian pakaian dalam wanita dimungkinkan memiliki kelainan seksual yang disebut Fetisisme.Â
Lebih lanjut konsultan psikologi itu menjelaskan di sini, penyebab Fetitisme belum diketahui secara pasti. Kemungkinan disebabkan oleh pengalaman masa lalu (traumatik) akibat pelecehan seksual. Â
3. Untuk Praktik Ilmu Pelet.
Kalau ilmu hitam digunakan untuk hal-hal negatif, maka ilmu pelet agak mengarah pada perbuatan positif. Khusus kaitannya dengan asmara, tujuan pelet adalah untuk memikat hati lawan jenis. Â
Zaman dahulu, orang kampung saya sangat  mengagung-agungkan ilmu pelet. Mereka menyebutnya Ilmu Pengasih.
Anak perawan dan perjaka tidak boleh ngomong (mencaci) sembarangan terhadap lawan jenisnya kalau tak mau dipelet. Bisa meraung tengah malam, lho. Minta ketemu sama si doi. He he ....