Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Begini Gilanya Sopir Zaman Dahulu

1 Desember 2018   23:02 Diperbarui: 7 Desember 2018   11:01 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ke dua,  Sebagian besar sopirnya kejam terhadap kernet. Saat akan melewati jalan berlubang yang digenangi air, sang karnet diminta turun untuk manjajaki bagian jalan mana kira-kira yang bisa dilewati. 

Tak peduli momennya di tengah hutan pada malam hari yang hanya disoroti lampu mobil, disertai hujan dan kinyauan petir,  titah sopir wajib dilaksanakan.  

Andai salah menganalisa instuksi, sekalian hewan di laut dan gunung  ikut memaki. Yang dicerca pasrah  tak berdaya, seperti batu dipukul palu.

Sekarang nyaris tak ditemui lagi pengemudi sesadis itu.Terhadap penumpang pun mereka sangat santun. Mungkin karena rata-rata mereka berpendidikan yang cukup, didukung  sarana dan prasarana yang memadai. 

Umpamanya jalan bagus, mobil memenuhi standar  layak beroperasi dan lain sebagainya.  Namun, risiko tetap mengintai kapan dan di mana saja.

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun