Pertanyaannya, dengan adanya ritual begini padhilah apa yang diperoleh jamaah, selain pahala ibadah haji yang  diberikan oleh Allah SWT? Â
Berkaitan dengan butir 1, saya mengutip dari artikel Hengki Ferdiansyah (NU Online, 14 Agustus 2016), Tradisi walimah safar yang dilakukan masyarakat Nusantara  sangat baik. Pada saat itulah momen berbagi kepada sesama masyarakat atas kesempatan dan nikmat yang diberikan Allah SWT. Dan ajang meminta doa kepada sanak saudara supaya diselamatkan selama menjalankan ibadah haji. Apa lagi tidak semua orang diberikan kesempatan untuk berhaji.
Khusus butir 2-3, saya belum menemui ayat atau hadis yang menghalalkannya. Justru sebagian ulama menentang, dan menganggapnya bid'ah karena tidak disyari'atkan oleh Islam. Yang penting, pulang dari Mekah, jamaah membawa dan memegang teguh predikat Haji Mabrur. Menunjukkan perubahan sikap ke yang positif, baik beribadah kepada Sang Khalik maupun akhlakul karimah terhadap sesama manusia. Sehingga menjadi contoh tauladan bagi muslim lainnya. Demikian saran salah seorang ulama yang pernah saya ikuti ceramahnya sebelum berangkat haji sembilan tahun lalu.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H