Beberapa album studio Epica: The Phantom Agony (2003), Consign To Oblivion (2005), The Divine Conspiracy (2007), Design Your Universe (2009), Requiem For The Indiferrent (2012), The Quantum Enigma (2014), The Holographic Principle (2016), dan Omega (2021). Beberapa lagu hits mereka: Storm The Sorrow, Unchain Utopia, Blank Infinity, The Skeleton Key, Our Destiny, Monopoly On Truth, Solitary Ground, Beyond The Matrix, dan Twin Flames.
Hampir mirip dengan Nightwish, tema-tema lagu band Epica pun mengenai filosofi, agama, misteri kehidupan, dan fenomena alam. Hmm... sepertinya, cocok nih bagi kita yang suka merenung atau meditasi... hehehe. Oya, formasi terakhir band Epica: Mark Jansen (gitar, vokal pria), Coen Jansen (keyboard), Simone Simmons (vokal utama wanita), Arien van Weesenbeek (drums), Isaac Delahaye (gitar utama, vokal latar), dan Rob van der Loo (bass).
Nah... gimana? Masih menganggap semua band metal adalah sangar dan brutal? Semoga enggak. Kebetulan dari 3 band di atas, yang paling sering saya dengar adalah Nightwish.Â
Hal itu karena baik DVD maupun MP3-nya mudah didapat. Namun, saya yakin dengan adanya internet, tentunya mudah bagi kita untuk bisa mendengar/menonton sebuah band. Oke, untuk sementara itu dulu. Sorry kalau mungkin terlalu ringkas. Tapi, lumayan 'kan untuk sekedar tahu "makanan" apa itu simponi metal? Hahaha... bye.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H