Mungkin banyak yang tidak percaya bahwa musik simponi yang lembut itu bisa berpadu dengan musik metal yang brutal. Genre simponi metal mulai berkembang di pertengahan 1990-an, mungkin akibat dari kejenuhan banyak musisi metal yang ingin mencoba sesuatu yang baru.Â
Simponi metal adalah subgenre dari heavy metal yang menggabungkan heavy drums dan gitar (dari heavy metal) dengan paduan suara, orkestrasi keyboard, atau bahkan orkestra lengkap. Vokalis utama bertipe suara sopran (biasanya wanita) dan vokalis kedua bersuara menggeram (growl) dan biasanya pria.
Therion adalah sebuah band metal dari Swedia yang dinggap sebagai perintis genre simponi metal ini. Terbentuk tahun 1987, tiga album pertama mereka masih bergenre death metal. Tahun 1996, mereka merilis album Theli dengan beberapa improvisasi: penggunaan paduan suara dan orkestrasi keyboard.Â
Hasilnya mengejutkan: mereka dapat ulasan positif dan penjualan album mereka pun meningkat secara signifikan. So... pada album-album berikutnya, Therion pun makin mengukuhkan eksistensinya sebagai pengusung genre baru: simponi metal. Cihuy... inovasi musik baru.
Formasi band Therion: Christofer Johnsson (gitar, keyboard), Sami Karppihan (drums), Nalle Pahlsson (bass), Thomas Vikstrom (vokal pria), Christian Vidal (gitar), dan Lori Lewis (vokal wanita). Mereka telah merilis 35 album (studio, live, EP). Album pertama: Of Darkness... (1991) masih death metal. Album terbaru 2021: Leviathan. Tema-tema lagu mereka umumnya tentang mitologi, okultisme, sihir, dan tradisi kuno.
Oke... berikutnya, saya coba tampilkan profil singkat 2 band simponi metal lain yang terkenal di dunia: Nightwish dan Epica. Sebetulnya, ada banyak band lain yang terinspirasi oleh Therion dan kemudian membentuk band simponi metal sendiri di pertengahan dan akhir tahun 1990-an. Saya pilih 2 nama di atas karena relatif paling dikenal di dunia dan konsisten di jalur simponi metal.Â
Yang pertama: Nightwish, terbentuk di Finlandia tahun 1996. Dari album pertama: Angel Fall First (1997), mereka sudah menampilkan simponi metal. Vokalis wanitanya: Tarja Turunen, yang juga salah sorang pendiri band, berhasil membawa Nightwish terkenal di Eropa... dan akhirnya juga dunia. Tahun 2006, Tarja diganti oleh vokalis wanita lain: Anette Olzon (2006-2012). Tahun 2013, diganti lagi oleh vokalis wanita berikutnya: Floor Jansen.Â
Anggota band Nightwish lainnya: Toumas Holopainen (keyboards), Emppu Vourinen (bass), Troy Donockley (gitar, alat tiup), dan Kai Hahto (drums, perkusi). Hingga kini, mereka telah menghasilkan beberapa album studio (selain album pertama di atas): Oceanborn (1998), Wishmaster (2000), Century Child (2002), Once (2004), Dark Passion Play (2007) mulai dengan vokalis Anette, Imaginarium (2012), Endless From Most Beautiful (2015) mulai dengan vokalis Floor Jansen, dan Human : II Nature (2020).
Beberapa lagu hits mereka: Wish I Had an Angel, Last Ride Of The Day, Ever Dream, She Is My Sin, Nemo, The Phantom Of The Opera, Strotytime, Planet Hell, Scaretale, Ghost River, End Of All Hope, Dead To The World, Romanticide, dan Stagazers.Â
Umumnya, tema lagu-lagu mereka tentang mitologi, cerita fantasi, metafisika, dan alam. Penjualan album mereka mencapai lebih dari 7 juta keping di seluruh dunia. Mereka pun banyak mendapat gold dan platinum awards. Wow... hebat.
Berikutnya, band Epica. Awalnya, bernama Sahara Dust. Band ini terbentuk di Belanda tahun 2002. Sang vokalis wanitanya: Simone Simmons mengaku bahwa ia sangat terinspirasi oleh Nightwish dan tertarik untuk membentuk band bergenre simponi metal juga. Nama Epica diperoleh dari sebuah lagu berjudul Eponymous milik band Kamelot. Nama itu dipilih mungkin karena selain terkesan epik, juga relatif lebih mudah diingat.