Mohon tunggu...
Nur Seta Bramadi
Nur Seta Bramadi Mohon Tunggu... Guru - Penulis Buku, Wiraswasta, Suka Musik Rock / Film Action / Game PC / Filateli / Meditasi, dan Hidup Simple.

Penulis buku: Filateli Sebagai Hobi dan Investasi (Balai Pustaka, 2001), Kursus Singkat Bahasa Inggris (BIP, 2011), Kursus Singkat Percakapan Bahasa Inggris (BIP, 2013), Kursus Singkat Bahasa Inggris Bisnis (BIP, 2016), dan Percakapan Inggris-Indonesia Bidang Keperawatan dan Rumah Sakit (BIP, 2021). Lahir dan tinggal di Jakarta. Facebook: Nurseta Bramadi.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Simponi Metal: Lebih Melodius dan Tidak Brutal

29 Agustus 2021   17:26 Diperbarui: 29 Agustus 2021   18:09 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Beberapa album studio Epica: The Phantom Agony (2003), Consign To Oblivion (2005), The Divine Conspiracy (2007), Design Your Universe (2009), Requiem For The Indiferrent (2012), The Quantum Enigma (2014), The Holographic Principle (2016), dan Omega (2021). Beberapa lagu hits mereka: Storm The Sorrow, Unchain Utopia, Blank Infinity, The Skeleton Key, Our Destiny, Monopoly On Truth, Solitary Ground, Beyond The Matrix, dan Twin Flames.

Hampir mirip dengan Nightwish, tema-tema lagu band Epica pun mengenai filosofi, agama, misteri kehidupan, dan fenomena alam. Hmm... sepertinya, cocok nih bagi kita yang suka merenung atau meditasi... hehehe. Oya, formasi terakhir band Epica: Mark Jansen (gitar, vokal pria), Coen Jansen (keyboard), Simone Simmons (vokal utama wanita), Arien van Weesenbeek (drums), Isaac Delahaye (gitar utama, vokal latar), dan Rob van der Loo (bass).

Nah... gimana? Masih menganggap semua band metal adalah sangar dan brutal? Semoga enggak. Kebetulan dari 3 band di atas, yang paling sering saya dengar adalah Nightwish. 

Hal itu karena baik DVD maupun MP3-nya mudah didapat. Namun, saya yakin dengan adanya internet, tentunya mudah bagi kita untuk bisa mendengar/menonton sebuah band. Oke, untuk sementara itu dulu. Sorry kalau mungkin terlalu ringkas. Tapi, lumayan 'kan untuk sekedar tahu "makanan" apa itu simponi metal? Hahaha... bye.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun