Mohon tunggu...
Nursepta Saragih
Nursepta Saragih Mohon Tunggu... Freelancer - Hidupilah hidupmu!

Menjadi seorang ibu yang baik untuk mempersiapkan kemandirian anak-anakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[LOMBAPK] Meletus Balon Hijau

13 Januari 2017   11:48 Diperbarui: 3 Januari 2019   09:27 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : planet kenthir

Balonku Ada Lima

Rupa-rupa warnanya

Hijau kuning kelabu

Merah muda dan biru

Bukankah dengan lirik itu mengajarkan keragaman? Ada warna hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru. Seandainya hijau semua? Atau biru? Bagaimana pandangan anak kecil? Saya yakin dia tidak akan tertarik. Justru karena warna-warni itulah balon tersebut membuat semakin menarik. Bukan begitu? Kalau tidak percaya tanya saja deh anak kecil! Hitung-hitung survey kecil-kecilan. Pertanyaannya bisa begini……

“Nak pilih mana? Punya lima balon tapi semua warnanya sama, atau pilih lima balon tapi berwarna-warni?” Yakin deh….. anak tersebut akan memilih yang warna warni. Tapi kalau sudah di survey buat tulisan ya! Hehehe….

Secara tidak sadar, sebenarnya si anak sejak kecil telah bisa diajari tentang ilmu keberagaman dengan cara sederhana, yakni dengan mainan yang ada ditangannya. Mereka bisa diajarkan bahwa masyarakat kita juga demikian, bahwa di negeri kita ini masyarakatnya cukup beragam (majemuk), mulai dari agama, bahasa, etnis, ras, golongan, budaya, dan lain sebagainya.

Dengan menganalogikan bahwa masyarakat akan terlihat indah karena beragam, ibarat balon yang ada ditangannya anak tersebut. Sebagai orang tua kita berharap, semoga hal itu bisa menjadi pelajaran yang melekat dan kuat dalam ingatannya, sehingga kelak ketika bergaul dengan teman-temannya dan ketika mereka terjun di masyarakat, mereka pun siap menerima perbedaan, bahkan bisa melihat keindahan dan kekayaan dari keragaman tersebut.

Meletus balon hijau (dooor)

Hatiku sangat kacau

Balonku tinggal empat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun