Bedanya, ia yang saat itu pegawai di perusahaan telekomunikasi dengan gaji jauh lebih besar daripadaku bisa menerima aku dan pekerjaanku saat itu sebagai penerjemah lepas (freelance translator) yang tidak tentu pendapatan dan tunjangan kerjanya.Â
Just take me the way I am, itu saja syaratnya. Toh, kita adalah manusia yang butuh dimanusiakan. Waktulah yang akan berbicara sesuai garis takdir Tuhan.Â
Seperti lagu rakyat Swahili di Afrika bahwa hidup adalah perjuangan, dan kalah atau menang adalah Tuhan yang menentukan.Â
Doa-doa pun rajin kupanjatkan ke hadirat Ilahi demi makbulnya suatu keinginan.
Hingga Allah menakdirkan hubungan setahun kurang itu berujung ke pelaminan pada 2007, empat belas tahun silam.Â
Dan, alhamdulillah, hingga kini masih bertahan dengan seorang putera tampan hasil buah cinta kami.Â
Semoga langgeng samawa (sakinah mawaddah wa rahmah) hingga ajal menjemput, demikian senantiasa doa kami.
Jadi, buat para sobat dan adik muda yang tengah galau atau gundah dengan kehidupan percintaan, ingatlah bahwa dengan atau tanpa kekasihmu, toh hidupmu pun akan berjalan terus. Perjuangan hidupmu harus terus berjalan seiring ujian dan masalah yang datang.Â
Karena masalah seperti halnya rejeki hanya akan berhenti ketika ajal menjemput.Â
Dan jodoh, sebagaimana halnya rejekimu, telah ditetapkan dan harus diikhtiarkan. Tugasmu hanya berikhtiar, tiada lain. Tuhan jua yang menentukan.Â