"Sst...ayam...ayam.."Â
Bisik-bisik usil lekas melintas seiring langkah-langkah si pemilik kaki indah tersebut yang tak lupa menebar senyum manisnya.Â
"What a professional girl!" desah Binyo, terhanyut kenangan.
"Itu ayamnya Baron juga kan, Nyo?" tanya Yono setelah matanya puas menelanjangi si sexy girl.
"He-eh," Binyo berusaha tak peduli. Meskipun saat Nita, si cewek sexy tadi, melintas, ada desiran di dadanya.Â
Mereka pernah melewatkan semalam bersama. Kendati hanya one-night stand alias kencan semalam tapi sangat berarti bagi Binyo.Â
Tapi entahlah bagi Nita. Setelah kencan semalam itu, Nita selalu menghindar menemuinya. Pesan pendek, chat atau telepon Binyo tidak pernah berbalas.
"Thank you, Nyo," ujar Nita cemberut sambil mengambil sepuluh lembaran ratusan ribu di meja hotel.Â
"Ini bonus buat lu," ia mencium Binyo di pipi. Kilat.Â
Ingin Binyo menarik kembali perempuan montok itu ke ranjang seperti semalam.Â
Namun Nita tangkas berpakaian. Sekejap ia sudah mengenakan bra dan mengancingkan kemejanya di depan cermin. Binyo menelan liur, memandangi pahatan mulus bodi cewek semalamnya itu.