Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Antara Tarjo, Nita dan Binyo

29 Januari 2021   23:15 Diperbarui: 29 Januari 2021   23:24 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gendon kemudian mendekati Joe dan berbisik-bisik persis seperti yang dilakukan Baron. Tak lama kemudian mereka beranjak pergi.

"Hebat si Tarjo," komentar Yono. "Baru satu semester kuliah di sini udah jadi anak gaul. Sering hang out bareng Gendon sama Baron. Gile bener!"

"Namanya juga anak kampung. Biar gak kuper. Kita kan tau siapa Gendon sama Baron," sergah Binyo sinis.

"Iyalah, tapi kita juga gak perlu muna lagi, Nyo. Lu kan juga pernah ngerasain barangnya si Baron!" ledek Yono.

Binyo tersenyum masam. Diseruputnya soft drink di hadapannya. 

"Emang sih, tapi cuman beberapa kali. Abis itu no way deh, Man. Tobat gue. Jebol kantong gue diporotin Baron. Gaul sih gaul, tapi gue nggak mau OD kayak Jefri!" tutur Binyo. 

Jefri adalah mahasiswa Fakultas Hukum yang ditemukan tewas overdosis obat terlarang di WC kampus sekitar sebulan lalu.

"Pikiran lu cakep, Nyo, gue akuin," Yono mengamini. 

"Tapi menurut gue wajar juga dong Tarjo pengen berbuat lebih daripada kita-kita. Anak daerah kan umumnya nggak pede, minderan abis. Mungkin dia pikir dengan gaul sama Baron dan Baron yang BD itu dia bisa diterima di lingkungan anak nongkrong kayak kita-kita ini."

Obrolan terhenti mendadak. 

Melintas seorang mahasiswi cantik bercelana jeans ketat, ber-tanktop jambon dan menenteng tas tangan yang sepertinya hanya cukup untuk tempat bedak dan kosmetik saja. Pusarnya menyeruak dan belahan dadanya menyembul. Puluhan mata jalang menerkamnya bulat-bulat. Pinggul biolanya bergoyang seirama langkah mantapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun