Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pigai, Raffi, dan Ilusi Keadilan Hakiki

28 Januari 2021   18:44 Diperbarui: 28 Januari 2021   19:39 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Natalius Pigai, mantan komisioner Komnas HAM/Foto: tempo.co

Sekali pukul dua nyamuk kena. Dua kasus korupsi kakap, yakni kasus benih lobster dan kasus bansos covid yang dilakukan para menteri Jokowi (yang notabene kawan koalisi di kabinet) pertanda bobroknya manajemen rezim penguasa berusaha ditenggelamkan dengan kasus insiden di jalan tol tersebut yang bahkan ramai diberitakan media internasional dan menjadi perhatian kalangan diplomat antarbangsa.

Tapi janganlah dilupakan bahwa ada hukum besi semesta yang diungkapkan secara apik oleh Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln yang dikenal sebagai pembela HAM dan penentang perbudakan: "You can fool all the people some of the time, and some of the people all the time, but you cannot fool all the people all the time."

"Kamu dapat membohongi semua orang untuk sementara waktu dan sebagian orang untuk sepanjang waktu, tetapi kamu tidak dapat membohongi semua orang sepanjang waktu, " demikianlah pesan Abe.

Sebuah pesan sakti yang sejatinya jauh lebih sakti daripada kekuatan para orang sakti, setidaknya yang dianggap sakti dan digjaya saat ini.

Jagakarsa, 28 Januari 2021

Referensi: [1] [2] [3] [4]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun