Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wahai 2021, Jangan Bikin Aku Patah Hati

2 Januari 2021   23:04 Diperbarui: 2 Januari 2021   23:12 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Barangkali kita menyangkalnya, namun perilaku kita justru membuktikan tipe seperti apa kita.

Menurut William D. Brooks dan Phillip Emmert (1976) yang dikutip Jalaluddin Rahmat dalam buku populernya berjudul Psikologi Komunikasi, ada lima tanda orang yang berkonsep diri negatif.

Pertama, ia peka terhadap kritik. Orang semacam ini sangat mudah marah akibat kritik yang diterimanya. Baginya koreksi atau kritik adalah upaya untuk menjatuhkan harga dirinya. Ia cenderung menghindari dialog terbuka dan bersikeras mempertahankan pendapat dengan berbagai justifikasi dan logika yang keliru.

Kedua, ia sangat responsif terhadap pujian. Walaupun ia mungkin berpura-pura menghindari pujian, antusiasmenya ketika menerima pujian tak dapat disembunyikan. Buatnya, segala macam embel-embel yang menunjang harga diri menjadi pusat perhatiannya.

Ketiga, sebangun dengan kesenangannya menerima pujian, ia juga bersikap hiperkritis terhadap orang lain. Ia selalu mengeluh, mencela dan meremehkan apapun dan siapapun. Ia tidak pandai dan tidak mampu mengungkapkan penghargaan atau pengakuan terhadap kelebihan orang lain.

Keempat, orang yang berkonsep diri negatif cenderung merasa tidak disukai orang lain. Ia merasa tidak diperhatikan. Karena itu ia bereaksi pada orang lain sebagai musuh sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban persahabatan. Ia tidak akan pernah menyalahkan dirinya tetapi akan menganggap dirinya sebagai korban dari sistem sosial yang tidak beres.

Kelima, ia bersikap pesimis terhadap kompetisi. Ia enggan bersaing dengan orang lain dalam berprestasi. Ia menganggap tidak akan berdaya melawan persaingan yang merugikan dirinya.

Sebaliknya orang yang berkonsep diri positif juga ditandai dengan lima hal: (1) ia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah; (2) ia merasa setara dengan orang lain; (3) ia menerima pujian tanpa rasa malu; (4) ia menyadari bahwa setiap orang memiliki berbagai perasaan, perilaku dan keinginan yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat; dan (5) ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.

Dalam kenyataannya memang tidak ada orang yang murni sepenuhnya berkonsep diri positif atau negatif. Namun, sebatas kita mampu, sebanyak mungkin ciri-ciri konsep diri positif semestinya kita punyai.

Lantas kapan momen yang tepat untuk bercermin?

Ya, saat ini, sekarang juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun