Cermin, siapakah yang paling cantik? Demikian ia bertanya.
Kendati pada akhirnya ketika si cermin berkata jujur bahwa Putri Salju adalah yang tercantik, nasib si cermin pun berakhir menjadi serpihan kaca. Mungkin dari legenda itulah asal-usul pepatah "buruk muka cermin dibelah".
Wahai 2021, aku kasih tahu ya. Bukan tahu goreng atau tahu bacem. Tapi sebuah filosofi tentang bercermin.
Bercermin dalam pengertian luas adalah bermuhasabah, introspeksi diri.
"Introspeksilah dirimu sebelum Tuhan menghitung amalmu (di hari akhir)," demikian bunyi hadis Nabi Muhammad SAW.
Bahkan sang Nabi nan mulia dan para sahabatnya ketika bertegur sapa tidak hanya sekadar berbasa-basi namun juga menanyakan apa yang sudah dilakukan pada hari itu. Sudah seberapa banyak ibadah dan seberapa melimpah karya yang dihasilkan.
Rasulullah juga menganjurkan umatnya untuk melakukan introspeksi harian dengan doa-doa Al Ma'tsurat atau zikir saban pagi dan sore hari.
Wahai 2021, akan seperti apakah kamu?
Maafkan jika aku lancang bertanya. Bukanlah karena aku genit atau posesif. Namun aku hanya ingin mengingatkan diriku sendiri dan orang-orang yang berkenan membaca surat ini.
Sudahkah hari ini kita berintrospeksi diri dan mengenali diri kita sendiri?
Apakah kita termasuk orang yang berpikiran positif alias berkonsep diri positif atau justru berkonsep diri negatif?