Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tampil di Google Doodle, Benarkah Benyamin Sueb Betawi Asli?

23 September 2020   00:22 Diperbarui: 23 September 2020   10:12 2538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google Doodle Benyamin Sueb/Foto: wartakota.tribunnews.com

Sebagai aktor, pencapaian Bang Ben juga cukup luar biasa.

Dibandingkan dengan Roy Marten yang pada saat itu tergolong The Big Five (lima aktor dan aktris dengan bayaran honor termahal) yang tak pernah sekalipun meraih Piala Citra, justru Bang Ben berhasil dua kali meraih Piala Citra pada 1972 sebagai pemeran utama pada film Intan Berduri (1972) dan Si Doel Anak Modern (1976).

Deretan film dan sinetron yang dibintanginya masih sering ditayangkan ulang di berbagai TV Indonesia hingga saat ini antara lain Si Doel Anak Betawi, Si Doel Anak Modern, Tarzan Kota, Benyamin Biang Kerok, Benyamin Spion 025, Benyamin Tukang Ngibul, Benyamin Raja Lenong, Samson Betawi, Ratu Amplop, dan Raja Copet. Tak ketinggalan juga sinetron Si Doel Anak Sekolahan.

Sebagai komedian atau pelawak, Benyamin Sueb membentuk grup lawak Trio Kambing bersama Edi Gombloh dan Dul Kambing dan merilis album rekaman lawak bersama Edi Sud dan Gepeng Srimulat. 

Di samping itu, bersama Bing Slamet (yang bernama asli Achmad Syech Albar dan juga ayah komedian Adi Bing Slamet), Bang Ben kerap tampil melawak dan bernyanyi bersama, salah satunya untuk lagu Nonton Bioskop.

Bing Slamet yang juga idola dan mentor bagi Bang Ben, yang sebelumnya penyanyi dan pemain bongo pada grup music Melody Boys, berperan besar bagi kesuksesan karier Bang Ben. Hubungan mereka pun sangat dekat. 

Bahkan Benyamin Sueb dimakamkan bersebelahan dengan makam Bing Slamet (yang wafat pada 1974) di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, sesuai pesan terakhir Bang Ben.

Bang Ben atau Benyamin S. atau Benyamin Sueb juga mewariskan Jiung Production dan Bens Radio 106.2 FM, sebuah radio etnik Betawi, yang menyiarkan siaran berbahasa Betawi dan lagu-lagu Betawi terutama gambang kromong karya Bang Ben.

Dan di bawah pimpinan Biem Triyani Benyamin (salah satu putera Bang Ben yang lulusan Amerika Serikat dan pernah berlaga sebagai cawagub DKI mendampingi cagub Faisal Basri pada pilkada 2012), Bens Radio berkembang menjadi sebuah jaringan radio besar di bawah bendera Etnikom Network yang menaungi 14 radio lokal di Jawa dan Sumatera yang mempromosikan budaya lokal daerah masing-masing.

Sebagaimana kata pepatah klasik, "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama", Benyamin Sueb telah banyak berbuat untuk perkembangan budaya Betawi dan kebudayaan nasional. Lantas bagaimana dengan kita?

Dan, masih patutkah seorang Benyamin Sueb yang telah sedemikian besar berjasa bagi kebudayaan Betawi dan nasional dipertanyakan kebetawiannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun