Entah kenapa jika sudah ada "kover", lantas "cover" dengan pelafalan dan penulisan yang persis sama dengan kata bahasa Inggrisnya tetap dimasukkan juga.
Ini juga yang menimbulkan pertanyaan tentang asas penyusunan KBBI: preskriptif atau deskriptif?
Asas preskriptif adalah asas penetapan tentang mana kata yang baku dan yang tidak baku. Dalam konteks ini, jika asas KBBI preskriptif, sudah tentu yang dipilih adalah kata "kover" sebagai kata baku, dan "cover" tidak turut dimasukkan.
Berbeda halnya jika asas yang dianut adalah deskriptif, di mana KBBI merangkum semua kata yang ada dan digunakan di tengah masyarakat. Dalam hal ini, pilihan memasukkan "kover" dan "cover" sudah tepat. Termasuk juga pilihan memasukkan "haiking" sebagaimana disebutkan sebelumnya.
Namun, konsekuensinya, jika asas ini yang dianut, maka besok-besok juga memungkinkan dimasukkannya kata "onlen", "online", meskipun sudah ada "daring" untuk padanan "online" dalam bahasa Inggris.
Pada akhirnya, bahasa adalah suatu proses dan dinamika pergulatan ide, yang juga tercermin pada kamus rujukannya.
Jakarta, 8 Mei 2020
Baca Juga: Saat Politisi Membunuh KBBI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H