Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saat Ruangguru adalah Ruang Makelar

3 Mei 2020   04:33 Diperbarui: 3 Mei 2020   04:37 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, Agustinus mungkin lupa posisi Ruangguru tentu tidak selevel Dewan Pers, LPDS atau lembaga sertifikasi kompetensi jurnalistik yang disebutkannya tadi. Beda maqom, menurut istilah anak pesantren. Karena ekspektasi sasaran dan tujuan pelatihannya pun tidak setegas (atau bahkan tidak jelas?) sebagaimana yang sudah menjadi Standard Operating Procedure (SOP) lembaga-lembaga prestisius tersebut. Bukankah toko kelontong juga berbeda level dengan supermarket?

Sejatinya, dalam hal ini, Ruangguru adalah penjual bahkan makelar. Memperantarai jual beli jasa pelatihan dan memperoleh untung dari transaksi tersebut, tanpa harus pusing-pusing memikirkan otoritas penandatangan sertifikat maupun kompetensi serta pengalaman si penandatangan.  Yang penting cuan, Bro. Gitu aja kok repot, jika meminjam istilah khas mendiang Gus Dur.

Alhasil, dalam kerangka seperti itulah kita harus memandang posisi Ruangguru ketika diterpa kasus lainnya yang juga terkait pelatihan jurnalistik.

Dari Kumparan.com, salah seorang pengajar di Ruangguru, Prita Kusuma, yang juga seorang jurnalis, meminta video pelatihan jurnalistiknya ditarik dari program Kartu Prakerja.

Karena, menurut Prita, video itu dibayarkan secara pribadi oleh Ruangguru, bukan dengan dana APBN yang disalurkan melalui Kartu Prakerja. Dan Prita sebagai pemegang hak atas video pelatihan tersebut  tidak diberitahukan oleh pihak Ruangguru perihal pemanfaatan videonya untuk program Kartu Prakerja.

"Tim Skill Academy memastikan kelas tersebut tidak ada di paket Prakerja per tanggal 2 Mei 2020," ujar Prita yang kini bekerja sebagai jurnalis di sebuah kantor berita asing di Jakarta.

Yo wis, jika tidak setuju, video bisa dicabut. Jika tidak, ya, lanjut terus, mungkin demikian yang ada dalam benak pihak manajemen Skill Academy Ruangguru. Sepraktis dan sesimpel itu. Selayaknya pragmatisme pedagang dan makelar.

Gitu aja kok repot, Bro!

Jakarta, 3 Mei 2020

Referensi: 1 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun