Mohon tunggu...
Nur Rasyid Hadiyanto
Nur Rasyid Hadiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Sekali Melangkah Menginspirasi

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemimpin Ideal Indonesia Tahun 2024

23 Juli 2023   21:43 Diperbarui: 23 Juli 2023   22:33 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pemimpin sangat berbeda dengan bos. Pemimpin yaitu mengajak kerjasama dalam sebuah tim dalam mengapai harapan. Sementara bos diartinya orang yang memerintah apa yang diinginkan oleh bos. Jadi dalam hal ini pemimpinlah yang tepat penyebutan sebab pemimpin yang memiliki visi yang besar harus ditopang dengan tim yang kuat dengan cara kerjasama.

Kalaupun bos memiliki visi besar maka bawahannya tidak mengetahui visi besar. Jadi perintah bos atau yang ingin dicapainya harus sesuai perintah bosnya, hal ini sama saja bawahan hanya beraktivitas saja dalam menjalankan perintahnya dan tidak mengetahui visi besarnya. Jadi Vision without action is just a dream, action without vision is just activity, but vision and activity can change the world. 

Pemimpin bukan bos dan bos bukan pemimpin. Jadilah pemimpin saja daripada bos yang hanya memerintah saja. Jika berharap menjadi pemimpin juga harus menerapkan cara untuk mempengaruhi bawahannya. Gaya kepemimpinanlah yang harus digunakan untuk mempengaruhi bawahannya supaya mau melakukan rencana-rencana yang telah dibuat. Gaya kepemimpinan transformasional merupakan cara mempengaruhi bawahannya supaya mau mengerjakan yang yang telah diberikan sehingga tujuan segera tercapai. Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang memotivasi, menginspirasi, dan memberikan dukungan kepada bawahannya atau orang lain. 

Apakah gaya kepemimpinan Anda sudah diterapkan dengan baik? Sampai level mana kepemimpinan Anda dalam mempengaruhi bawahan Anda?. Apakah bawahan Anda hanya bekerja sesuai jobdesk saja atau ada pengaruhnya dari diri Anda?. Mari kita lihat Level kepemimpinan menurut John Maxwell. Level kepemimpinan atau leadership ada 5 level yaitu level 1 position, level 2 permission, level 3 performance (prestasi), level 4 people development, level 5 personhood. Level 1 yaitu position artinya pengaruhnya sebatas jobdesk, struktur organisasi, dan tertulis di kontrak. 

Ciri-ciri level 1 ini kalau diperintah tidak sesuai dengan jobdesk maka tidak akan mau mengerjakannya. Level 2 permission artinya rela dipimpin oleh anda karena memiliki hubungan personal atau personal relation. Level 3 performance artinya anda menjadi leader di level 3 ketika anda menunjukan prestasi. Level 4 people development artinya jika anda sebagai leaders di perusahaan x dan disaat Anda memimpin omset dan profitnya bagus. Kemudian disaat anda sudah tidak ada di perusahaan x maka perusahaan x ini juga tetap eksis atau performa tim tetap bagus. 

Kalau anda sudah keluar di perusahaan x dan performa kerjanya menurun berarti anda masih di level 3. Level 5 personhood merupakan level tertinggi level kepemimpinan. Level ini bisa dilewati setelah melalui level sebelum-sebelumnya, selama bertahun-tahun dan terus terbukti. Ciri-ciri anda di level 5 ini adalah sering dijadikan teladan, dijadikan referensi saat mencari wisdom (Wasiso dan Allolerung, 2020) 

Setiap level kepemimpinan memiliki karakteristik sendiri. Kalaupun ingin meningkatkan level kepemimpinan maka harus naikan sekarang juga level kepemimpinan Anda. Kalau belum bisa di level 2 maka harus meningkatkan personal relation supaya rekan kerja bisa akrab sama Anda. 

Supaya bisa lebih akrab Anda bisa memberikan apresiasi atau reward seperti memberikan coklat, snack, susu dan lainnya. Bisa juga bermain ke rumah rekan kerja Anda supaya bisa menjalin keakraban. Kalau ingin naik level 3 maka Anda harus berprestasi. Cara biar berprestasi dalam bekerja Anda bisa mencari mentor yang dapat membimbing Anda dalam mencapai prestasi, bisa membaca dan melihat video supaya wawasan Anda semakin meningkat. Pada akhirnya Anda bisa berprestasi.

Referensi

Hutahaean, W. S. (2021). Filsafat dan teori kepemimpinan. Malang: Ahlimedia Press 

Saleh, A. (2020). Inspiring leader. Jakarta selatan: Rumah Media 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun