Kelima konflik artinya apabila ada karyawan yang dimarahi oleh pimpinan divisi lain jangan hanya diam dan membiarkan sendirian tetapi pemimpin yang baik yaitu memberikan dukungan pada timnya bukan malah ikut menyalahkan timnya. Keenam tidak terbuka terhadap segala hal termasuk kehebatan timnya. Ketuju tidak bertanggung jawab atas pekerjaan yang seharusnya dijalankan olehnya. Kedelapan tidak memiliki visi dan tidak bisa menjalankan tim artinya pemimpin yang tanpa visi akan gagal, tidak mampu memotivasi, tidak mampu menginspirasi karyawan sebab tugas pemimpin yaitu menyelaraskan organisasi sesuai visi.Â
Kesembilan gagal memimpin dirinya sendiri. Kesepuluh terlalu mengandalkan pengalaman masa lalu artinya pemimpin harus memperhatikan kondisi, rekan kerja dan bagaimana caranya untuk menciptakan momentum yang baru. Kesebelas terlibat politik kantor artinya pemimpin yang terjaring dalam politik kantor akan kehilangan identitas diri atau terombang ambing dan terjebak dalam perangkap agenda orang lain. Kedua belas tak punya tujuan kerja artinya apabila anda tidak memahami tujuan yang diperjuangkan maka akan sulit dalam pengambilan keputusan yang baik.Â
Ketiga belas menyalahgunakan sumber daya artinya pemimpin bukan hanya tentang motivasi dan inspirasi tim melainkan harus juga memahami alat dan sumber daya dalam rangka meningkatkan performa. Pemimpin juga harus memahami kapan waktu yang tepat untuk mengeluarkan sumber daya dalam mendukung keputusan yang berguna dimasa depan. Keempat belas tidak bisa melihat peluang.
Kelima belas tidak percaya diri artinya pemimpin kadang putus asa dan pengambilan keputusan yang secara mendadak serta tidak memikirkan konsekuensi dimasa depan. Dengan mengenali sifat, karakter dan pemimpin yang ideal maka jika pribadi berharap menjadi pemimpin harus mempersiapkan dengan baik (sifat dan karakter) supaya menjadi pemimpin yang hebat.Â
'' Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti karyawan dan berbicaralah seperti orator''Â HOS TjokroaminotoÂ
Berproses menjadi pemimpin yang hebat juga harus didukung oleh mentor. Pemimpin itu sebaiknya memiliki mentor, supaya mendapatkan pengetahuan yang lebih dan mengerti bagaimana harus melangkah dan mengambil suatu keputusan, seperti Soekarno memiliki Mentor H.O.S. Tjokroaminoto yang merupakan tokoh nasional kala itu. Jika Anda ingin jadi pemimpin besar persiapkan dirimu sekarang juga bukan pemimpin yang tak mau berproses dan asal-asalan saja. Persiapkan dengan matang supaya jati dirimu tidak goyah/ terombang-ambing saat Kita menjadi pemimpinÂ
Berproses menjadi pemimpin yang hebat harus membutuhkan mentor. Mentor dalam kepemimpinan akan menumbuhkan jiwa para pemimpin-pemimpin yang tangguh, berintegritas dan berpengetahuan luas dalam menjalankan suatu amanah. Mentor hebat yang saya kagum adalah Cokroaminoto.Â
Ir Soekarno sebagai presiden Republik pertama memiliki mentor yang bernama H.O.S Cokroaminoto. Tidak hanya Soekarno yang memiliki mentor Cokroaminoto, juga Kartosuwiryo, Semaoen, Alimin, A. M. Sangadjie, Moeso (Wicaksana, 2020). Ir Soekarno merupakan sosok pemimpin yang penuh kharisma dan berpengetahuan luas. Sejatinya pemimpin itu pribadi yang memiliki kemampuan superioritas, memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakan atau mempengaruhi orang lain supaya anggota mau melakukan usaha bersama guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
''Memimpin adalah menderita'' K.H Agus Salim Perlu kita ketahui bahwa memimpin itu menderita. Why? Pemimpin memiliki tanggung jawab yang besar terhadap apa yang dipimpinnya, juga disaat memimpin banyak cacian makian, dan permasalahan. Maka jika ingin menjadi pemimpin harus memiliki mental yang kuat sebab disaat memimpin pasti banyak tantangan yang menghadang. Kalau tidak memiliki mental yang kuat nanti bakalan balik kanan atau artinya mengundurkan diri. Kalaupun mentalnya kuat maka lanjutkan perjuangan untuk menyelesaikan PR yang belum selesai. PR berupa permasalahan apa yang ingin diselesaikan.Â
Pemimpin harus mencarikan solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Permasalahan itu banyak modelnya dan juga komplek serta berbeda dari  masa ke masa. Mau tidak mau harus menghadapi itu semua. Menghadapi masalah tidak serta langsung muncul solusi tetapi kalau ingin membutuhkan solusi maka harus memperbanyak pengetahuan. Kalaupun menghadapi masalah tanpa ilmu pengetahuan akan menambah persoalan dan langkah yang diambil akan salah. Maka dengannya pemimpin itu harus banyak literasi. Dengan Literasi akan menambah ilmu pengetahuan dan supaya dalam pengambilan keputusannya tidak salah/ngawur. Jangan membuat keputusan dengan mbatin dan tidak masuk akal.Â
Tugas pemimpin selain menyelesaikan permasalahan juga pemimpin harus bertugas melayani. Pemimpin harus memiliki prinsip melayani yaitu melayani rakyatnya atau anggotanya. Pemimpin sejatinya adalah melayani orang-orang yang dipimpinnya. Jika Anda sebagai leader berikan pelayanan yang terbaik dan teladan yang patut untuk ditiru.Â